Percaya Kutukan, Keluarga di Pekalogan Ini Putuskan Hidup Dalam Hutan Setelah Anaknya Satu Persatu Meninggal

Minggu, 09 Februari 2020 | 13:45
Kolase (Tribunjateng.com/Budi Susanto)

Percaya Kena Kutukan, 53 Tahun Sudah Keluarga Asal Pekalongan Ini Pilih Tinggal di Tengah Hutan

GridHype.ID - Kutukan merupakan suatu keinginan yang mengakibatkan suatu kesengsaraan atau kemalangan terhadap orang, benda, atau tempat.

Kutukan memberikan rasa sakit atau kerugian kepada yang mendapatkannya.

Kutukan sendiri biasanya ditimbulkan oleh kekuatan supernatural, seperti mantra, doa, sihir, kekuatan alam, roh, atau Tuhan.

Baca Juga: Fantastis! Barang Seserahan Caesar Hito Untuk Felicya Angelista Capai Ratusan Miliar

Namun di era modern ini, kutukan hanya dianggap sebagai mitos atau pelengkap dongeng saja.

Akan tetapi tidak dengan keluarga yang satu ini.

Video ini menceritakan mengenai nasib buruk yang dialami oleh sebuah keluarga yang akhirnya membuat keluarga asal Pekalongan, Jawa Tengah ini membuat keputusan yang tidak biasa.

Baca Juga: Pengacara Hotman Paris Hutapea Akui Pernah Pacaran dengan Pendangdut Inisial BN

Mereka memutuskan untuk mengasingkan diri di hutan akibat peristiwa kelam yang pernah menimpa mereka.

Mereka sudah hidup dibayang-bayangi kutukan.

Merasa ketakutan, keluarga asal Dukuh Sigintung, Desa Tuwareh, Kecamatan Paninggaran, Pekalongan ini memutuskan untuk hidup di hutan.

Baca Juga: Ditodong Uang Sama Anak Bungsu, Ardi Bakrie: Kok Kamu Kecil-kecil Tahu Uang?

Mereka tinggal di hutan pinus yang jaraknya 12 kilometer dari pusat kecamatan Paninggaran.

Tempat tinggal mereka ini juga masih terdapat beragam hewan liar yaitu babi hutan dank era.

Namun, keluarga ini betah tinggal selama puluhan tahun.

Baca Juga: Harganya Kelewat Miring, Tas yang Ditenteng Nagita Slavina Nggak Sampai Rp 50 Ribu! Netizen Heboh Kegirangan

Bahkan sudah beranak pinak dan akhirnya tidak ingin pindah dari lokasi tersebut.

Untung (77) sang kepala keluarga, menjelaskan, almarhum ayah mertuanya sengaja pindah ke tengah hutan karena anaknya meninggal satu persatu.

Youtube/Tribun Jateng

Kisah satu keluarga di Pekalongan yang tinggal di hutan.

Baca Juga: Jangan Asal Klik

Dia melanjutkan, ayah mertuanya meninggal pada 1980-an dikarenakan sakit yang tidak ia ketahui penyebabnya.

“Ayah dan ibu mertua saya meninggal karena sakit tapi saya tidak tahu mereka sakit apa,” paparnya.

Sang istri, Semi (75) menerangkan, ayah ibunya sengaja membawanya ke tengah hutan karena dihantui penyakit aneh.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 6,8 Magnitudo Guncang Turki, Warga Panik Lantaran Air Berwarna Merah Darah Keluar dari Sela Retakan Tanah

Karena penyakit aneh ini, 8 orang kakak Semi ini setiap tahunnya meninggal satu per satu.

Hanya tersisa dua orang anak termasuk dirinya.

Ayah Semi akhirnya memilih untuk tinggal di hutan demi menghindari kutukan karena kejadian tersebut.

Baca Juga: 31 Tahun Sabar Hadapi Tingkah Nakal Suami, Istri Hotman Paris Pernah Murka Dapati sang Pengacara Pulang Subuh

Youtube/Tribun Jateng

Kisah satu keluarga di Pekalongan yang tinggal di hutan.

“Hingga ayah dan ibu saya meninggal , saya dan suami masih menetap.

Kini kami punya dua anak serta tujuh cucu,” ujar Semi.

Adanya keluarga yang tinggal di tengah hutan pinus selama bertahun-tahun itu dibenarkan oleh Jedot.

Baca Juga: Rumah Sakit Corona di Wuhan Rupanya Dibangun Oleh Arsitek Indonesia

Jedot pernah menjadi petugas Puskesmas Kecamatan Paninggaran.

Dia yang bertugas dari tahun 1984 hingga 1987 bahkan sangat akrab kepada keluarga Semi.

“Sewaktu bertugas, dulu saya menemukan keluarga yang tinggal di tengah hutan.

Baca Juga: Dikomplain Terlalu Fokus Karier hingga Banjir Pertanyaan Kapan Nikah, Agnez Mo Beri Jawaban ke Najwa Shihab

Hingga kini mereka masih bertahan,” kata Jedot saat mengantar Tribunjateng.com ke kediaman keluarga Semi.

Menurutnya, ayah Semi bernama Dakup yang menderita kusta.

Beberapa jarinya sudah terputus karena penyakit tersebut.

Baca Juga: Ungkap Daya Tarikmu di Mata Orang Lain Melalui Tes Kepribadian Ini, Gambar Apa yang Pertama Kali Kamu Lihat?

Youtube/Tribun Jateng

Kisah satu keluarga di Pekalongan yang tinggal di hutan.

“Waktu itu sekitar tahun 1984 saya datang ke rumah milik ayah Semi.

Dia selalu mengeluh akan penyakitnya.

Selain terkena kusta, ayah Semi juga menceritakan bahwa keluarganya terkena kutukan.

Baca Juga: Istri Chrisye Meninggal Dunia, Jenazah akan Dimakamkan Dekat Pusara sang Suami

Maka dari itu ia menetap di tengah hutan,” tutur Jedot.

Setelah melakukan kunjungan pertama ke rumah keluarga Semi, Jedot rutin berkunjung karena prihatin melihat kondisi keluarga tersebut.

“Saya rutin berkunjung setelah melihat kondisi keluarga tersebut.

Baca Juga: Lewat Ilusi Optik, Kamu Bisa Tahu Kepribadianmu dengan Menebak Gambar Pertama yang Terlihat

Bahkan hingga Dakup meninggal saya masih berkunjung.

Kini kondisinya sudah lumayan baik karena air dan listrik sudah masuk walau lokasi tempat tinggalnya berada di tengah hutan.

Kini ada delapan rumah ABG dibangun di sekitar rumah Semi,” tambahnya.

Baca Juga: Bikin Pengakuan Jujur Soal Hal yang Tak Disukainya Saat Jadi Artis, Maia Estianty: Ternyata Pekerjaan Bisa Merubah Seseorang

Dilansir dari Tribun Jateng, inilah videonya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Wiken Grid dengan judul Anaknya Meninggal Satu Persatu dan Yakin karena Kutukan, Keluarga di Pekalongan Ini Akhirnya Hidup di Hutan, Ini Video Kisahnya

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Wiken Grid

Baca Lainnya