Sedang Diselidiki Polisi, Inilah 5 Fakta Kerajaan Kutai Mulawarman

Kamis, 06 Februari 2020 | 16:36
Istimewa

Raja Kutai Mulawarman Iansyahrechza atau disapa Raja Labok bersama istrinya.

GridHype.ID - Belum lama ini muncul beberapa kerajaan baru, SundaEmpire dari tanah sunda.

Kemudian berlanjut pada kerajaan fiktif King of The King, yang diduga melakukan penipuan dan kasusnya sendiri masih diselidiki oleh pihak berwajib.

Kini,Perkumpulan Kerajaan Kutai Mulawarman di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, akhirnya angkat bicara setelah ramai disebut sebagai kerajaan baru, mirip Sunda Empire dan King of The King.

Baca Juga: Turis Asal Malaysia ini Didenda Rp 14 Juta Karena Membawa Ayam Goreng Saat ke Taiwan

Istimewa
Istimewa

SK Kemenkumham Kerajaan Kutai Mulawarman.

Iansyahrechza atau disapa Raja Labok, Raja Kutai Mulawarman, di Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, menjelaskan, perkumpulan yang dia pimpin telah mengantongi SK menteri hukum dan HAM nomor AHU-0067708.AH.01.07 Tahun 2016 tentang pengesahan pendirian badan hukum.

Baca Juga: Bongkar Tindakan Tak Manusiawi Tim Medis di Sebuah Rumah Sakit Jiwa, Wartawan Ini Nekat Menyamar Jadi Orang Gila

Selain itu, Labok juga menjelaskan, tujuan dari perkumpulannya tersebut adalah melestarikan adat budaya setempat.

Namun demikian, pihak kepolisian mengaku masih akan menyelidiki keberadaan kelompok tersebut.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Sebuah perkumpulan yang peduli kebudayaan

Labok membeberkan, perkumpulan Kerajaan Kutai Mulawarman berada di Kabupaten Kutai Kartanegara, sesuai salinan akta nomor 02 tanggal 13 Juli 2016 yang diusulkan notaris Abdul Rafi'i di Kota Samarinda.

Dalam SK yang ditandatangani Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kemenkumham, Freddy Harris, tercatat nama Iansyahrechza sebagai Ketua Lembaga Adat Besar Kaltim periode 2011-2016.

Hal itu diperkuat dengan surat keterangan Kesbangpol Kaltim dengan nomor registrasi nomor 220.04.1.00.1100 sebagai organisasi masyarakat (Ormas).

"Bentuk dari kerajaan hanya sebuah perkumpulan," kata Labok saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/2/2020).

Baca Juga: Nasehat Asmara Najwa Shihab: Jodoh itu Dijemput Bukan Ditunggu! 2. Tak ada pungutan untuk jadi anggota

Menurut Labok, organisasi yang dia pimpin tidak pernah memungut biaya apapun dari anggota atau merugikan orang lain. Dirinya juga membantah jika ada anggapan organisasinya berniat memerintah atau berkuasa.

Perkumpulannya murni memajukan adat dan kebudayaan yang ada di lokasi tersebut. "Kami berdiri sendiri. Kami ingin angkat warisan adat dan budaya di Muara Kaman," terangnya.

Baca Juga: Pembusukan Gigi Hingga Tulang Mudah Hancur, Efek Mengerikan dari Paparan Radium, Bahan Kimia yang Sempat Digunakan dalam Berbagai Produk Sehari-hari

3. Peduli dengan pelestarian kebudayaan

Selain itu, sejak berdirinya Kerajaan Kutai Mulawarman, Labok mengaku telah berhasil mengusahakan pembangunan museum Muara Kaman.

Museum tersebut, menurut Labok, memberi bukti jejak sejarah peradaban Kerajaan Mulawarman di Muara Kaman.

Untuk itu, Labok mengaku tidak setuju jika perkumpulan yang dipimpinnya disamakan dengan kerajaan fiktif seperti Sunda Empire atau King of The King dan sejenis lainnya.

Baca Juga: Bikin Panik Penumpang Lain, Pria Ini Selfie LaluNgaku Kena Virus Corona hingga Paksa Pilot Putar Balik Pesawat

4. Awal muasal berdirinya Perkumpulan Kerajaan Kutai Mulawarman

Berdasar keterangan Labok, perkumpulan tersebut awalnya terbentuk pada 1999 dengan nama Lembaga Dewan Adat Forum Komunikasi Kerabat Mulawarman.

Setelah itu, pada 2001 diadakan upacara adat Mulawarman dan diresmikan Lembaga Adat Besar Kecamatan Muara Kaman.

Lembaga itu bertujuan menopang Kerajaan Kutai Mulawarman. Pada kesempatan itu, Labok dilantik sebagai pimpinan lembaga Kerajaan Kutai Mulawarman dengan gelar Maharaja Srinala Praditha Alpiansyahrechza Fachlevie Wangsawarman menjadi Maharaja Kutai Mulawarman.

Sejak itu lembaga adat tersebut melakukan upacara-upacara adat kerajaan, termasuk membuat kabinet dan penamaan gelar.

"Soal itu hak kami. Sesuai falsafah kerajaan kami. Semua itu diatur oleh dewan pemangku adat," jelasnya.

Baca Juga: Roger Danuarta Tinggalkan Istri, Cut Meyriska: Aku Tidur dengan Baju Kamu

5. Diselidiki Polisi

Kemunculan Perkumpulan Kerajaan Kutai Mulawarman sudah terdeteksi polisi. Kasat Reskrim Polresta Kutai Kartanegara AKP Andika Dharma Sena mengatakan, pihaknya masih menelusuri informasi tersebut.

"Iya benar, ada muncul Kerajaan Mulawarman. Ada yang bilang Raja Mulawarman, tapi kami masih telusuri," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/2/2020).

Andika menyebutkan, pihaknya berkoordinasi dengan Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura sebagai kerajaan yang masih eksis di Kutai Kartanegara.

Baca Juga: Disebut Penyihir oleh Penduduk Setempat, Wanita Ini Pecahkan Rekor Lahir dengan 31 Jari Tangan dan Kaki

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Muncul Kerajaan Kutai Mulawarman di Calon Ibu Kota Negara, Ini 5 Faktanya

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber kompas