GridHype.ID - Kenangan akan masa menimba ilmu di bangku perkuliahan jarang bisa dilupakan oleh banyak orang.
Tak terkecuali bagi pengamat politik, Rocky Gerung.
siapa sang saat menjadi mahasaiswa ia kerap berpindah-pindah fakultas.
Sebelum menyelesaikan di jurusan Filsafat, Rocky disebut pindah menjajal sejumlah fakultas UI.
Di antaranya Fakultas Teknik, Psikologi, Ekonomi, Hukum dan Hubungan Internasional.
"Pokoknya separuh fakultas di UI saya pernah masuk," kata Rocky saat tampil di channel Youtube, Rijal Djamal beberapa waktu lalu.
Rocky mengaku meninggalkan Fakultas-fakultas itu bukan karena lelah belajar melainkan karena sudah memahami ilmunya.
"Jadi saya bukan di-DO tapi men-DO kan fakultas itu," katanya.
Lantas apa jawaban Rocky saat ditanya soal Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) saat kuliah dulu.
"Saya tidak pernah tahu IPK saya berapa. Karena tidak penting.
IPK itu kan akumulasi apa yang tertulis dan berapa paper yang kamu buat.
Kalau kamu bikin seminar kan gak dihitung. itu soalnya," pungkasnya.
Rocky Gerung kritik buruknya birokasi pendidikan Tanah Air
Akademisi Rocky Gerung mengkritik terkait buruknya birokratisasi sistem pendidikan utama di lingkup Kampus Indonesia.
Hal itu disampaikan mantan dosen filsafat UI ini saat menjadi narasumber kuliah pakar/tamu Universitas Indonesia Timur (UIT) di Aula Kampus V UIT, Jl Abd Kadir, Selasa (17/12/2019).
Bagi Rocky, hal mendasar yang terjadi sekarang adalah pola akademisi yang mengutamakan pangkat/jabatan ketimbang inovasi lewat pemikiran intelektual.
"Sekarang ini yang banyak terjadi adalah para akademisi pangkatnya makin tinggi tapi otaknya ke bawah," ucapnya.
Pengamat politik yang kerap tampil di sejumlah talkshow stasiun televisi ini memberikan contoh semisal promosi jabatan profesor.
"Di Amerika sana Kaprodi bertanya anda mau jadi dosen, kemudian Kaprodinya bilang anda harusnya diangkat jadi profesor dan diangkatlah jadi profesor 20 menit selesai," katanya.
"Di sini mesti harus membujuk pejabat Mendikbud untuk makan sore, makan siang hanya untuk meyakinkan bahwa dia berhak untuk jadi profesor.
Padahal yang evaluasi itu profesor yah Kaprodinya bukan menteri atau pejabat mendikbud," tambahnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kerap Pindah-pindah Fakultas Saat Kuliah, ini Jawaban Rocky Gerung Saat Ditanya IPK-nya Berapa