Seperti Menyimpan Bom Waktu, ini Bahaya Memelihara Ayam di Rumah, Berisiko Terkena Wabah Penyakit Mematikan ini

Rabu, 05 Februari 2020 | 09:05
Tribunnews.com

Gridhype.id– Banyak masyarakat Indonesia yang masih memelihara hewan ternak di sekitar rumah.

Padahal, pakar penyakit menular di Australia mengatakan jika memiliki kandang ternak yang berdekatan dengan rumah bisa memperbesar risiko penyebaran penyakit.

Direktur penelitian lembaga studi CSIRO di Australia, Paul De Barro, mengatakan bahwa wabah penyakit yang dibawa ayam, babi atau kambing berisiko tinggi mengancam jiwa manusia.

Baca Juga: 5 CEO Terkaya di Dunia ini Miliki Mobil yang Sederhana, Bahkan 1 Unit Mobil Raffi Ahmad Bisa Beli 95 Mobil yang Digunakan Jack Ma

Hewan peliharaan, khususnya di pinggiran kota dan kota, bisa terpapar hewan liar seperti kelelawar.

Kelelawar inilah yang membawa penyakit seperti virus Hendra atau Nipah.

"Ketika populasi urban menyebar, mereka pindah ke area hutan, area alami. Dan karena itu kita semakin dekat dekat dengan hewan liar," katanya kepada ABC.

Baca Juga: Nelayan Asal Rusia ini Jadi Terkenal Karena Tangkapannya, Sejumlah 'Monster Laut' Mengerikan dari Dasar Laut Berhasil Tersangkut di Jaringnya

Perubahan iklim juga dianggap sebagai faktor pemicu, di mana kita menyaksikan hewan-hewan telah mengubah perilaku mereka.

Misalnya di perkotaan semakin sering terlihat kelelawar terbang padahal 50 tahun lalu hal ini tidak dijumpai.

"Ketika kita mendapatkan perubahan ini, risiko penyakit dari hewan ke manusia semakin meningkat," ujar dia.

Baca Juga: Ada Alasan menyedihkan Mengapa Laron Sering Mengerubungi Lampu, Jadi Jangan Langsung Dibunuh ya

Pavlofox/Pixabay
Pavlofox/Pixabay

Ilustrasi pelihara ayam

Wabah sulit diprediksi dan dibendung

Menurut Dr de Barro, risiko penyebaran penyakit dari hewan ke manusia juga bisa dialami mereka yang tinggal di perkotaan.

Misalnya di Australia ketika ada wabah flu burung, pihak berwenang sulit mendeteksi dari mana asalnya. Sebab tiak ada pendataan kepemilikan hewan di negara itu.

Hal semacam inilah yang menurut Barro membuat wabah penyakit sulit dibendung.

Baca Juga: Jantung Balita ini Akan Berhenti Berdetak Saat Ia Marah dan Takut Lalu Kembali Hidup, Penyakit Langka ini yang Dideritanya

"Yang tidak kita ketahui adalah kapan (wabah penyakit) muncul, kita tidak tahu frekuensinya, dan kita bahkan tidak tahu skala atau konsekuensinya," katanya.

"Bisa jadi ada beberapa orang yang jadi korban atau mungkin ratusan orang meninggal."

Barro menambahkan, para ahli masih belum bisa memahami bagaimana sebuah penyakit bisa berpindah dari hewan liar ke hewan peliharaan kemudian berakhir di manusia.

"Pengawasan yang kita miliki untuk penyakit-penyakit yang disebarkan oleh hewan ke manusia belum memadai," kata Dr de Barro.

Baca Juga: Jangan Lagi Mencuci Piring Saat Hujan Petir, Kalau Tidak Nyawa Kita yang Jadi Taruhannya

tribunpekanbaru.com
tribunpekanbaru.com

Ilustrasi pelihara ayam

"Saya tidak bisa menjelaskan mengapa, atau dalam kondisi apa, virus seperti Hendra bergerak dari kelelawar menular ke kuda lalu berakhir ke manusia. Jadi sulit untuk membuat prediksi seputar kemungkinannya," terangnya.

Survei nasional terhadap satwa liar yang terus berlangsung dan penyakit yang mereka bawa sangat penting untuk mengurangi risiko, kata Dr De Barro.

"Kami tidak benar-benar tahu penyakit apa yang ada pada burung asli, marsupial, kelelawar," katanya.

Baca Juga: Hanya Karena Sandwich Selai Kacang Pria ini Menusuk Pipi Saudaranya dengan Pisau

"Dan kami tidak memantau frekuensi penyakit-penyakit ini, jadi saya tidak bisa menjelaskan apakah penumpukan virus pada hewan tertentu di pinggiran kota tertentu."

Dr de Barro mengakui wabah jarang terjadi di Australia, tetapi dia memperingatkan bahwa peluang hal itu terjadi ada di sekitar kita.

"Di sebelah utara kita adalah 'wilayah panas' Asia, yaitu Asia Tenggara di mana sering terjadi penyebaran wabah penyakit karena ada warga hidup berdampingan dengan babi dan unggas dan hewan liar lainnya," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul,Memelihara Ayam di Rumah Sama Saja dengan 'Memelihara' Bom Waktu dengan Kekuatan Mematikan

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : intisari online

Baca Lainnya