Dalam Satu Tahun Virus Corona Bisa Musnahkan 65 Juta Manusia, Diduga Penyebabnya Akibat Kelalaian China Sendiri

Senin, 27 Januari 2020 | 15:05
intisari online

Dalam Satu Tahun Virus Corona Bisa Musnahkan 65 Juta Manusia, Diduga Penyebabnya Akibat Kelalaian China Sendiri

Gridhype.id- Organisasi kesehatan dunia atau WHO belum menetapkan status darurat untuk kasus wabah penyebaran virus corona.

Karena meski disampaikan keterangan dari sejumlah kalangan di Cina yang menyatakan bahwa corona berasal dari penularan oleh kelelawar dan sebangsanya, banyak kalangan yang meragukan anggapan itu.

Lantaran Wuhan adalah lokasi pengembangan dan penelitian dengan fasilitas laboratorium, yang diduga sedang meneliti virus baru.

Baca Juga: Hilang Selama 7 Hari Secara Misterius, Bocah 10 Tahun ini Justru Berhasil Ditemukan di Tempat yang Tak Terduga

Ternyata virus yang seharusnya bisa dilokalisasi hanya di wadah yang tertutup rapat di laboratorium itu malah bocor, sehingga menjangkiti manusia dan menular ke manusia lainnya.

Sebagian kalangan menilai, kecerobohan Cina untuk mengembangkan senjata biologi layak dikecam.

Demikian pula dengan kasus sebelumnya seperti flu burung atau SARS, yang juga berasal dari Cina dan menular ke banyak pihak, bahkan memicu kepanikan dengan banyaknya pemusnahan unggas atau hewan lainnya.

Terkait dengan itu, daya rusak corona memang sangat mengerikan.

Baca Juga: Tak Pernah Alami Masalah Saat Hamil, Wanita ini Justru Lahirkan Bayi Berkepala Tiga

Melansir dari Daily Mail,Senin (27/1/2020), pakar kesehatan terkemuka Amerika Serikat (AS) memperkirakan, Virus Corona dapat membunuh 65 juta orang dalam setahun.

Bahkan peringatann tersebut sudah diungkap, tiga bulan sebelum wabah di Cina itu terjadi.

Para ilmuwan di Johns Hopkins Center for Health Security membuat sebuah prediksi menakutkan.

Model wabah hipotetis corona pada dalam penelitian pada bulan Oktober 2020 hanya butuh 18 bulan untuk memusnahkan 65 juta orang di seluruh dunia.

Pakar kesehatan terkemuka AS memperkirakan virus corona bisa membunuh puluhan juta orang dalam peringatan tiga bulan sebelum wabah mematikan di Cina.

Baca Juga: Alami Sindrom Langka ‘Wajah Singa’, Begini Penampilan Pria Asal India ini Usai Lakukan Operasi Pada Wajahnya

Para ilmuwan di Johns Hopkins Center for Health Security memodelkan pandemi hipotetis sebagai bagian dari penelitian Oktober lalu.

Simulasi tersebut memperkirakan, sejumlah 65 juta orang dari seluruh penjuru dunia akan musnah hanya dalam 18 bulan.

Sejauh ini, penyakit yang sangat menular dengan cepat, saat ini, melanda di Cina.

Jika benar merupakan senjata biologi, maka corona memang mematikan dengan sangat cepat.

Corona telah menewaskan 41 orang dan menginfeksi lebih dari 1.200 warga.

Tetapi para ahli memperkirakan jumlah sebenarnya adalah ribuan jiwa yang sudah terjangkit.

Baca Juga: Mudah! Begini Cara Hilangkan Noda Bekas Jerawat di Wajah dengan 5 Bahan Dapur Alami ini

Apalagi sejumlah video menjelaskan, banyaknya orang Cina bergelimpangan di banyak tempat, di jalan umum, hingga tidak terurus di rumah sakit.

Sementara itu, tenaga medis juga sudah kewalahan dan dilanda stres berat karena jumlah pasien terus meningkat dengan cepat, bahkan mereka tidak bisa buang air, saking banyaknya pasien.

Sejumlah dokter dan perawat terpaksa menggunakan pembalut atau nappy untuk orang dewasa yang populer disebut pampers.

Dr. Eric Toner, seorang peneliti senior di Johns Hopkins, mengatakan, dia tidak terkejut ketika berita tentang wabah Corona virus di Wuhan pada akhir Desember.

Para pakar kesehatan terkemuka AS memperingatkan bahwa Corona virus dapat membunuh puluhan juta orang, tiga bulan sebelum wabah mematikan di Cina.

Baca Juga: Setelah 100 Tahun Perampok ini Dipenjara, Hasil Rampokannya yang Terakhir Dibuka dari Dalam Kotak, Bukan Emas Justru Barang Tak Berharga ini yang Ditemukan

Sejauh ini lebih dari 900 orang telah terinfeksi di seluruh dunia di 10 negara berbeda.

Tetapi para ahli mengatakan jumlah sebenarnya kemungkinan mendekati 10.000.

"Saya sudah lama berpikir bahwa virus yang paling mungkin menyebabkan pandemi baru adalah virus corona," katanya kepada Business Insider.

"Kami belum tahu seberapa menularnya. Yang kita tahu adalah bahwa virus itu sedang menyebar dari orang ke orang, tetapi kita tidak tahu sampai sejauh mana."

"Kesan awal adalah bahwa virus ini secara signifikan lebih ringan daripada SARS. Di sisi lain, virus itu mungkin lebih mudah ditransmisikan daripada SARS, setidaknya dalam pengaturan komunitas."

Baca Juga: Cantik dan Menawan, 4 Menantu Keluarga Bakrie ini Punya Pesona yang Tak Kalah Dengan Nia Ramadhani

Virus Corona adalah infeksi pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia atau pilek.

Satu pihak harus bertanggung jawab atas berjangkitnya sindrom pernafasan akut yang parah (SARS) di Cina, yang mempengaruhi 8.000 orang dan menewaskan 774 warga pada awal 2000-an.

Simulasi Dr. Toner menunjukkan bahwa setelah enam bulan, hampir setiap negara di dunia akan memiliki kasus virus Corona.

Staf medis terus bekerja di ICU (unit perawatan intensif) Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan di Wuhan.

Dalam 18 bulan, 65 juta orang bisa mati karena wabah Corona.

Wabah di Wuhan tidak dianggap sebagai pandemi, tetapi virus ini telah dilaporkan di 10 negara berbeda.

AS, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, Singapura, Hong Kong, Makau, dan Nepal memiliki semua kasus yang dikonfirmasi.(*)

Artikel ini pernah tayang di Suar.ID dengan judul "Dalam Setahun 65 Juta Penduduk Dunia akan Tewas karena Virus Corona yang Disebabkan oleh Kecerobohan China sendiri! Beginilah Penjelasan para Peneliti"

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Suar.ID

Baca Lainnya