Yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Mi Instan Setiap Hari, Dokter Ungkap Rahasia yang Tak Banyak Orang Tahu

Kamis, 23 Januari 2020 | 20:00
pixabay.com

Mi instan

GridHype.ID - Mi instan kini sudah seperti makanan harian untuk masyarakat Indonesia.

Rasanya yang khas dan penuh citarasa membuat mi instan banyak jadi favorit.

Bahkan saking lezatnya, banyak orang nekat makan mi instan setiap hari.

Baca Juga: Jadi Anak Konglomerat, Ardi Bakrie Malah Nekat Makan Mi Instan yang Kedaluwarsa Hampir 3 Bulan

Lantas, apakah hal ini boleh dilakukan? Tentu saja tidak.

Di balik kenikmatan yang kamu dapat dari mi instan, tersimpan bahaya yang mengerikan.

Apalagi jika kamu makan mi instan setiap hari.

Melansir laman Kompas.com, kandungan yang ada di dalam mi instan tidak cukup baik untuk tubuh kita.

Baca Juga: Punya Bahaya Besar, Inilah Alasan Makan Mi Instan Campur NasiWajib Dihindari

Mi instan banyak mengandung karbohidrat, namun minim kandungan protein, serat, dan vitamin.

Padahal kandungan-kandungan ini sangat dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme.

Tak hanya soal kandungan mi, bumbu yang ada dalam kemasan juga mengandung banyak MSG.

MSG yang dikandung dalam satu bungkus mi instan sendiri sudah melebihi batas kewajaran dalam tubuh.

Baca Juga: Waspada, Inilah yang Terjadi pada Tubuh Jika Setiap Hari Makan Mi Instan

Karena alasan inilah, mengonsumsi mi instan setiap hari tentu bisa sangat berbahaya.

Selain itu, pada tahun 2013 dokter Amerika melakukan penelitian tentang proses mi instan dicerna oleh tubuh.

Hal ini dilakukan dengan menggunakan kamera mikro sehingga dokter bisa melihat bagaimana proses pencernaannya.

Baca Juga: Usai Cerai dari KD, Anang dan Dua Anaknya Sempat Hidup Susah Sampai Makan Mi Instan Setiap Hari

Saat diteliti, terlihat bagian lambung kita lama sekali mencerna mi instan.

Lambung membutuhkan beberapa jam hanya untuk menghancurkan mi instan tersebut.

Hal itu membuktikan kalau mengonsumsi mi instan setiap hari benar-benar berbahaya untuk kesehatan.

Karena bisa menimbulkan masalah metabolisme, pemicu kanker, obesitas, dan penyakit lainnya.

(*)

Editor : Linda Fitria

Sumber : Kompas.com, YouTube, intisari

Baca Lainnya