Tak Ingin Jadi Korban Selingkuh? Peneliti Lakukan Penelitian Terkait Bentuk Wajah Orang yang Suka Selingkuh

Rabu, 22 Januari 2020 | 11:26
Intisari

Ilustrasi selingkuh

Laporan Wartawan GridHype.ID, Ruhil I. Yumna

GridHype.ID- Agaknya tak ada orang yang mau dikhianati oleh orang terdekatnya mereka sendiri.

Diselingkuhi ibarat sebuah momok yang menghantui banyak orang khususunya bagi mereaka yang tengah menjalin hubungan dengan pasangan.

Pasangan yang tengah berpacaran bahkan yang telah menikah sekalipun tak bisa lepas dari momok ini.

Baca Juga: Masih Berani 'Main Serong', Kini Para Pelaku Perselingkuhan Bisa Dijerat Hukum Pidana

Sering kali kita diberi petuah jika ada tanda-tanda jika pasangan kita berselingkuh.

Tanda-tanda standar seperti sering pulang kerja larut malam atau ada bau parfum wanita dalam tubuhnya, menjadi tanda yang sering dilontarkan banyak orang.

Namun rupanya ada penelitian menarik yang dilakukan terkait tanda-tanda seseorang berselingkuh.

Dilansir dari Forbes.com, ada tanda yang dapat dikenali dari wajah pria yang suka selingkuh.

Menarik, bukan?

Penelitian baru itu dipublikasikan di Arsip Perilaku Seksual.

Peneliatian itu juga rupanya mengkombinasikan dua penelitian terpisah yang menganalisis hasrat seksual, rasa tidak setia dan struktur wajah dan darikombinasi itulah diperoleh hasil.

Baca Juga: Gambar Pertama yang Terlihat Bisa Bongkar Sikapmu dalam Hubungan Cinta, Suka Selingkuh?

Studi pertama mengenai hasrat seksual, dengan 145 orang dewasa heteroseksual, yang terdirii dari 69 pria dan 76 wanita.

Para partisipan lalu mengambil bagian di dua latihan berbeda.

Masing-masing partisipan mendapatkan foto wajah mereka, dan kemudian diekstrapolasi untuk menentukan rasio panjang dan lebar wajah.

Kemudian partisipan harus mengisi kuisioner mengenai hasrat seksual.

NME.com
NME.com

Rasio Wajah Harry Styles

Rasio wajah dihitung, dengan membagi lebar bizigomatik wajah dengan panjang wajah bagian atas (menghitung jarak antara mulut atas dan alis).

Hasil yang diperoleh menunjukkan jika pria dan wanita dengan rasio wajah yang lebih tinggi (wajah kotak dan lebar, seperti kotak pizza) memiliki hasrat seksual lebih tinggi daripada pria dan wanita dengan rasio wajah yang rendah, dengan wajah kurus dan unproporsional seperti kotak sepatu.

Berlanjut ke penelitian kedua, metode yang dilakukan mirip tetapi jumlah sampel penelitian lebih banyak (314 orang dewasa, 135 pria dan 179 wanita).

Baca Juga: Pernah Mimpi Sedang Berselingkuh, Ternyata Ada Makna Berbeda Dibalik Mimpi Tersebut Loh!

Dan juga dengan tambahan beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan mengenai perilaku tidak setia.

Penelitian ini juga memasukkan jika pria dengan rasio wajah tinggi memiliki hasrat seksual lebih tinggi tetapi kemungkinan untuk selingkuh kecil.

Hasil penelitian kedua menemukan korelasi (hubungan) antara rasio wajah dan hasrat seksual, tetapi juga beberapa tambahan yang menggabungkan rasio wajah tinggi dan hasrat seksual untuk tidak terikat.

Hasil penelitian ini memberi contoh sosok pria setia adalah Adrien Brody (rasio wajah rendah), dan contoh sosok pria yang mungkin tidak setia adalah Chuck Lidell (rasio wajah tinggi).

Tangkapan layar Intisari
Tangkapan layar Intisari

Adrein Brody

Peneliti mengungkap teori hubungan antara tingginya hormon seksual dengan rasio wajah tinggi.

Memiliki rasio wajah tinggi umumnya berarti seseorang memiliki fitur lebih maskulin (contoh tulang pipi yang lebih kuat), dan fitur tersebut secara berulang menyebabkan produksi testosteron, hormon seksual, lebih tinggi.

Produksi testosteron yang tinggi akan menuntun pada hasrat seksual lebih tinggi, dan hasrat seksual yang tinggi berarti pria akan lebih cenderung selingkuh.

Tangkapan layar Intisari
Tangkapan layar Intisari

Chuck Lidell

Baca Juga: Tersandung Skandal Perselingkuhan dengan Andy Hui, Ini 5 Fakta Jacqueline Wong

Kendatipun begitu, perlu diingat jika masih banyak hal yang belum bisa diungkap di penelitian ini.

Hasil korelasi yang ditemukan tidak benar-benar membuktikan hubungan langsung atau penyebab.

Sampel penelitian juga masih belum mengikuti sertakan keberagaman yang lebih variatif.

Sebab peneliatian itu hanya merepresentasikan pria kuliah dari 2 universitas Kanada, dengan 82% sampel di penelitian pertama dan 91% sampel di penelitian kedua adalah dari orang Kaukasia.

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Forbes, intisari