Harganya Bikin Lemes, Viral Tagihan Makan Lauk 2 Ekor Ayam Rp800.000, Pemilik Restoran: Yang Lain Kenapa Enggak Komplain?

Minggu, 19 Januari 2020 | 09:47
TRIBUN MEDAN/DOHU LASE, FACEBOOK/EVHANY TOBING

Kolase foto warung makan Malau dan struk tagihan pembayaran dua ekor ayam seharga Rp 800.000.

Laporan Wartawan GridHype.ID, Ruhil I. Yumna

GridHype.ID- Baru-baru ini warganet dibuat heboh dengan sebuah video yang tersebar luas di media sosial.

Video tersebut memperlihatkan seorang pelanggan perempuan sebuah Rumah Makan (RM) yang tengah menyampaikan keluhannya.

Dilansir dari Kompas.com Rumah Makan itu sendiri berlokasi di Tepi Jalinsum Medan-Sidikalang Km 15, Desa Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara (Sumut).

Baca Juga: Viral Video Remaja Perempuan Asyik Berjoget di Pinggir Jalan Hingga Disiram Warga dengan Air Parit, Berikut Penjelasan Polisi

Bukan tanpa sebab pelanggan itu merasa kesal.

Usut punya usust pelanggan itu merasa tak terima lantaran harus membayar Rp800.000 untuk makan dengan lauk 2 ekor ayam napinadar, kuliner khas Batak.

Dalam video yang tersebar tampak si pelanggan tak terima dengan harga yang ia harus bayar.

dikutip dari Tribun Medan dalam video yang berdurasi 2 menit 6 detik, menunjukkan perbincangan pemilik warung dengan pelanggan yang menyampaikan supaya memberikan harga sewajarnya.

"Masa harga ayam segitu, yang benar aja. Memang segitu harganya. Ayam apa ini. Di batu 7 ada makanan kek gini, ngak segini harganya," ujar Pelanggan yang melakukan protes.

Tak terima mendengar protes itu, pemilik warung menyuruh supaya si pelanggan tak usah makan di tempatnya lagi.

"Memang segitu dua ekor. Ayam kampung. Yaudah kalau gak mau gak usah. Siapa suruh makan. Harganya pas," ujar pemilik warung kepada pengunjung yang protes.

Baca Juga: Viral Video Wali Murid Pukul dan Tampar Siswa hingga Menangis, Terungkap Alasan di Balik Aksi Tersebut

Kembali pelanggan itu menyebut bahwa harga tersebut tak wajar.

"Jangan sudah dalam perut, kalian bilang segini harganya, yang logikalah. Gak logika Rp 800.000. Bukan hotel berbintang ini kak," ujar pelanggan.

Mendengar komplain dari pelanggannya, pemilik warung menuturkan bahwa memang harga makanan di warungnya Rp 800.000 untuk makanan yang dipesan pelanggan.

"Logika kak, berapa rupanya Rp 800.000. Mau gak hotel mau gak apa, memang segitu pas nya," ujarnya.

Penjelasan pemilik rumah makan

Usai viral di media sosial, Lambok Malau (35) anak dari pengusaha Rumah Makan yang ramai dibicarakan itu mengatakan jika orang yang memviralkan soal tagihan makan itu terdiri dari 10 orang.

Ia menjelaskan, untuk harga normal ayam potong napidar per potong yakni Rp 25.000, sedangkan per porsi (termasuk nasi, nasi tambah, potongan timun dan tomat, serta kuah sop) Rp 35.000.

Lambok menjelaskan jika ayam yang digunakan ialah ayam kampung, satu ekor ayam kampung dapat dibagi menjadi 14 potong daging.

Baca Juga: Viral Pasangan Suami Isteri Bercerai Karena Pasta Gigi, Berikut 5 Kasus Perceraian dengan Alasan yang ‘Gila’ dan Konyol

"Jadi, ayam dua ekor menghasilkan 28 potong daging. Berhubung saat itu suasana libur Tahun Baru dan di Dairi sedang mewabah penyakit babi, membuat harga ayam kampung melambung tinggi di pasar. Harga satu ekor ayam kampung bisa tembus Rp 120.000 saat itu," katanya, Kamis (16/1/2020) dikutip dari Tribun Medan.

Lantaran harga ayam naik, satu porsi ayam napinadar pun naik menjadi Rp 40.000 ribu.

Saat kejadian itu terjadi, para pelanggan ini memesan 2 ekor ayam.

"Mereka makan 10 orang. Masing-masing sepotong, berarti sudah Rp 400.000. Sementara, dua ekor ayam kan 28 potong, ada sisa lagi 18 potong. 18 kali Rp 25.000, Rp 450.000. Jadi, Rp 850.000 harusnya membayar. Masyarakat luas kan tidak tahu apa yang mereka tambah selama makan," jelasnya.

Mengenai daftar harga, Lambok mengaku memanh pihaknya tak membuat daftar harga.

Usai kejadian itu, Lambok dan pihaknya akan berusaha untuk memajang daftar menu dan harga, memperbaiki pelayanan, serta mempertimbangkan untuk menata kembali harga.

Ia juga menyayangkan kenapa pelanggan yang memviralkan kejadian ini tidak bertanya mengenai harga terlebih dahulu.

Baca Juga: Tak PeduliNyinyiran Orang, Ruben Onsu Tanggapi Santai Video Viral Betrand Peto Sentuh Bagian Tubuh Sarwendah

Bahkan ia mengaku sedikit curiga, ada pihak-pihak yang tidak suka terhadap mereka.

"Mereka juga enggak ada tanya harga. Heran, yang lain kenapa enggak komplain? rumah makan orangtua saya berdiri sejak tahun 1993," katanya.

Lambok dan keluarganya tak sedikit pun ambil pusing dengan video viral yang menjelek-jelekkan rumah makannya, karena menurutnya itu tidak benar.

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Kompas.com, Tribun Medan