Ramai Penangkapan Dua Pelaku Penyerangan Air Keras, Tim Advokasi Novel Baswedan Bocorkan Adanya Kejanggalan

Minggu, 29 Desember 2019 | 12:38
Kompas.com/ Gerry Andrew

Novel Baswedan

Laporan Wartawan GridHype.ID, Ruhil I. Yumna

GridHype.ID- Kapolri berhasil menangkap dua oknum yang diduga sebagai penyerang penyidik Komisi Komisi Pemberantasan Korupsi.

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis menyatakan hal itu dalam jumpa pers pada Jumat (27/12/2019).

Listyo menyampaikan dua pelaku tersebut memiliki status sebagai anggota polisi aktif, berinisial RM dan RB.

Baca Juga: Ngeri! 2.246 Janin yang Diawetkan Ditemukan di Rumah Seorang Dokter Seminggu Setelah Kematiannya

"Tadi malam, kami, tim teknis bekerjasama dengan Satkor Brimob, mengamankan pelaku yang diduga telah melakukan penyerangan terhadap Saudara NB (Novel Baswedan)," ujarnya yang dikutip oleh Grid.ID dari kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (28/12/2019).

Penangkapan itu pun lalu ramai diberitakan di berbagai portal berita.

Pasalnya kasus penyerangan ini sempat terbengkalai dan tak menemukan titik temu selama 2,5 tahun.

Akan tetapi ada hal lain yang dirasa aneh dalam penangkapan dua oknum ini.

Tim Advokasi Anies Baswedan menilai bahwa ada sejumlah kejanggalan yang mereka temui.

Setidaknya terdapat 3 hal yang janggal dalam penangkapan penyerang Novel.

Ditangkap atau menyerahkan diri?

Alghiffari Aqsa, anggota Tim Advokasi Novel Baswedan menyatakan apabila pelaku menyerahkan diri, Polri seharusnya mengungkap alasan kedua pelaku memilih menyerahkan diri.

Baca Juga: Ingin Tubuh Langsing dan Sehat? Rutin Minum Teh Jahe Bisa Jadi Solusi

"Kepolisian harus mengungkap motif pelaku tiba-tiba menyerahkan diri, apabila benar bukan ditangkap.

Dan juga harus dipastikan bahwa yang bersangkutan bukanlah orang yang "pasang badan" untuk menutupi pelaku yang perannya lebih besar," kata Alghiffari dalam siaran pers, Jumat (27/12/2019).

Alghifarri menjabarkan, polisi harus menyesuaikan keterangan dari dua pelaku yang sudah ditangkap dengan keterangan para saksi di lapangan untuk mmebuktikan kejanggalan tersebut.

Temuan polisi seakan baru

Keanehan lainnya adalah munculnya surat pemeberitahuan perkembangan hasil penyelidikan tertanggal 23 Desember 2019.

Kolase: Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Kolase: Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama

2 Pelaku Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan Tertangkap, Rupanya Seperti Inilah Wajah Keduanya!

Surat itu menyebutkan jika pelaku belum diketahui identitas pelaku.

"Yang intinya tiga hari sebelumnya belum ditemukan pelaku," ungkap M. Isnur yang juga Tim Advokasi Novel Baswedan.

Hal lain adalah temuan polisi seolah-olah baru.

Baca Juga: Dijaga Ketat oleh Pihak Polisi, Pelaku Penyerang Novel Baswedan Sempat Teriakan Pernyataan Mengejutkan Ini dengan Lantang

"Misal apakah orang yang menyerahkan diri mirip dengan sketsa-sketsa wajah yang pernah beberapa kali dikeluarkan Polri," ujar Alghiffari.

"Polri harus menjelaskan keterkaitan antara sketsa wajah yang pernah dirilis dengan tersangka yang baru saja ditetapkan."

Ragu soal dugaan motif penyerang

Bahkan keraguan juga ditunjukkan oleh Novel saat tahu bahwa penyerang dirinya itu ditangkap.

Novel menyamapiakn jika ia heran dengan dugaan motif kedua pelaku saat melakukan aksi penyerangan itu.

Kompas.com/Kompas TV
Kompas.com/Kompas TV

Pelaku penyerangan Novel Baswedan akhirnya ditangkap

"Saya seharusnya mengapresiasi kerja Polri, tapi keterlaluan bila disebut bahwa penyerangan hanya sebagai dendam pribadi sendiri dan tidak terkait dengan hal lain, apakah itu tidak lucu dan aneh?" kata Novel saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat (27/12/2019).

Kendatipun begitu penyidik senior KPK itu tak ingin berkomentar banyak terkait hal ini.

"Saya tidak akan terlalu banyak berkomentar lagi, nanti penasihat hukum saja yang menyampaikan pernyataan," ucap Novel.

Baca Juga: Lima Buah Paling Mahal di Dunia, Melon Yu Zhang Wang Seharga Rp15 Miliar

Atas dugaan kejanggalan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai perlu memberikan perhatian khusus atas perkembangan teror yang menimpa Novel.

"Jika ditemukan kejanggalan maka Presiden harus memberikan sanksi tegas kepada Kapolri," kata Alghiffari.

Penyerang Novel adalah 2 polisi

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Polri telah berhasil mengamankan pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, pada Kamis (26/12/2019).

"Tadi malam (Kamis malam), kami tim teknis bekerja sama dengan Satkor Brimob, mengamankan pelaku yang diduga telah melakukan penyerangan kepada Saudara NB (Novel Baswedan)," kata Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (27/12/2019).

Baca Juga: Terdengar Sepele, Makan Sambil Kerja Bisa Picu Kanker Lambung

"Pelaku dua orang, insial RM dan RB. (Anggota) Polri aktif," kata Listyo melanjutkan.

Seperti yang diketahui, Novel diserang pada pada 11 April 2017 saat berjalan menuju rumahnya, usai menunaikan ibadah salat Subuh di Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Penyiraman air keras ini menyebabkan kedua mata Novel terluka parah.

Demi memulihkan kondisinya, Novel sempat menjalani operasi mata di Singapura.

Hingga saat ini, polisi mengaku masih mendalami motif kedua pelaku melakukan penyerangan terhadap Novel Baswedan.

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Kompas.com, ANTARA, grid.id

Baca Lainnya