Ngeri! 2.246 Janin yang Diawetkan Ditemukan di Rumah Seorang Dokter Seminggu Setelah Kematiannya

Minggu, 29 Desember 2019 | 12:00
WNDU-TV South Bend via nytimes

Keluarga Dr. Ulrich Klopfer menemukan 2.246 jasad janin yang diawetkan secara medis di rumahnya

Gridhype.id- Sebuah penemuan mengerikan ditemukan di rumah seorang dokter di Illinois .

Penemuan itu terjadi seminggu lebih sedikit setelah kematian dokter tersebut, kata pihak berwenang.

Sebanyak 2.200 janin ditemukan di rumah sang dokter.

Dokter bernama Dr. Ulrich Klopfer itu meninggal pada 3 September lalu, seperti dilansir dari The New York Times, Minggu (29/12/2019).

Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Jika 3 Tanda ini Muncul, Sudah Saatnya Periksakan Jerawatmu ke Dokter

Kantor Will County Coroner menerima telepon pada hari Kamis dari seorang pengacara yang mewakili keluarga dokter, Kantor Sheriff Will County mengatakan hal tersebut dalam rilis berita.

Di rumah Dr. Klopfer, keluarga itu menemukan ada 2.246 sisa janin yang diawetkan secara medis, kata rilis itu.

Atas permintaan keluarga, pengacara meminta petugas untuk memindahkan jenazah-jenazah itu.

Tidak jelas bagaimana janin-janin itu diawetkan dan berada di rumah Dr. Klopfer.

Catatan umum menunjukkan bahwa dokter itu memiliki rumah di Kreta, Illinois, sebuah desa sekitar 35 mil selatan Chicago.

Rilis itu hanya mengatakan para pejabat menanggapi 'sebuah alamat di Will County yang tidak memiliki hubungan hukum.'

Baca Juga: Sering Dijadikan Sarapan, Roti Tawar Ternyata Bisa Picu 5 Penyakit Mematikan ini, Salah Satunya Serangan Jantung

Kantor pemeriksa kemudian mengambil jenazah. Rilis itu mengatakan bahwa keluarga dokter itu bekerja sama dengan penyelidik dan tidak ada bukti bahwa ada prosedur medis yang terjadi di rumah dokter tersebut.

Menurut catatan negara bagian Indiana, riwayat lisensi Dr. Klopfer mengungkapkan bahwa ia adalah seorang dokter osteopatik yang izinnya ditangguhkan karena gagal mengikuti teori atau praktik profesional.

Dia memiliki praktik di South Bend, Indiana dan juga dilisensikan praktik di Illinois tetapi lisensi itu berakhir pada 1990-an, menurut catatan negara.

Catatan negara juga menunjukkan bahwa Dr. Klopfer telah memiliki lisensi di Fort Wayne dan Gary, Indiana, di mana ia melakukan praktik aborsi, The Journal Gazette of Fort Wayne melaporkan.

Baca Juga: Garam Hingga Daging, 5 Makanan ini Bisa Jadi Penyebab Gagal Ginjal, Sebaiknya Mulai Dikurangi

Ini mendeskripsikannya sebagai 'dokter aborsi yang paling produktif di Indiana dalam sejarah dengan jumlah puluhan ribu prosedur di banyak negara selama beberapa dekade.'

Women’s Pavilion, klinik aborsi tempat Dr. Klopfer bekerja, ditutup pada 2016, The South Bend Tribune melaporkan.

Klopfer berhenti melakukan aborsi pada November 2015, kata situs itu.

The Journal Gazette mengatakan bahwa Dr. Klopfer menerima penangguhan lisensi enam bulan pada tahun 2016 setelah sidang dengan Dewan Perizinan Medis Indiana. Dia dinyatakan bersalah atas lima dari sembilan dakwaan yang dia hadapi.

Selama audiensi, Dr. Klopfer menceritakan kisah aborsi yang dia lakukan di rumah sakit pada seorang gadis berusia 10 tahun yang diperkosa oleh pamannya.

Baca Juga: Ternyata ini yang Dilakukan Pihak Rumah Sakit Terhadap Limbah Medis Hingga Potongan Tubuh Manusia Usai Operasi

Dr. Klopfer belum memberi tahu pihak berwenang dan membiarkan gadis itu pulang ke rumah bersama orang tuanya.

Orang tua gadis itu memilih untuk tidak mengajukan tuntutan terhadap kerabat tersebut, The Journal Gazette melaporkan.

Klopfer juga mengatakan kepada dewan bahwa dalam 43 tahun praktiknya, ia tidak pernah kehilangan seorang pasien.

"Wanita bisa hamil, pria tidak," kata Dr. Klopfer selama audiensi. “Kita perlu menghormati wanita untuk membuat keputusan yang mereka anggap terbaik dalam hidup mereka. Saya di sini bukan untuk mendikte siapa pun. Saya di sini bukan untuk menghakimi siapa pun." (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, "Seminggu Setelah Kematiannya, Lebih dari 2.200 Janin yang Diawetkan Ditemukan di Rumah Dokter Ini, Sejarah Masa Lalunya Terungkap"

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Intisari Online

Baca Lainnya