GridHype.ID - Kabar mengenai kanker ginjal yang diidap oleh Vidi Aldiano menyita perhatian publik.
Pasalnya, tak ada tanda-tanda Vidi Aldiano mengidap penyakit berbahaya seperti kanker ginjal.
Vidi Aldiano pun terlihat lincah dan riang di setiap penampilannya.
Namun di balik itu semua, Vidi harus bolak-balik Jakarta Singapura untuk menjalani serangkaian pengobatan.
Baca Juga: Awalnya Idap Kista, Ternyata Vidi Aldiano Divonis Kanker Ginjal
Pada Jumat (13/12/2019) lalu, Vidi menjalani operasi pengangkatan kanker di ginjalnya.
Sebelumnya, dalam unggahan akun Instagram, Vidi mengungkap bila yang divonis kanker adalah ginjal kirinya.
"Dan, baru minggu lalu gue dikabarkan bahwa gua punya cancer di ginjal gue, tepatnya di ginjal kiri gue," kata Vidi mengutip dari unggahan IG TV-nya.
Untuk itu, dokter menyarankan mengangkat satu ginjal Vidi yang memang sudah terkena kanker.
"Sudah scan dan keputusan terbaik diambil. Gue akan melaksanakan operasi," ucap Vidi.
Baca Juga: Aura Kasih Diisukan Gugat Cerai Suami, Begini Jawaban Humas Pengadilan Agama
Usai menjalani operasi, beredar foto Vidi Aldiano sudah sadar dan bahkan tersenyum.
Baca Juga: Minum Obat Pengencer Darah, Ashanty Malah Alami Pendarahan Saat Berada di Korea
Tentu saja, penyakit yang menimpa Vidi ini menambah kewaspadaan masyarakat.
Terlebih, usia Vidi masih sangat muda yakni 29 tahun.
Menanggapi kanker ginjal yang diderita Vidi dengan usia terbilang masih muda, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) pusat, Prof Dr dr Aru Sudoyo, berkata bahwa hal ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan atau tidak umum.
Mengutip dari Kompas.com, Aru mengatakan bila kanker ginjal banyak menyerang anak berusia muda.
Dirinya mengungkap tak ada penyebab khusus seseorang mengidap kanker ginjal.
Meski begitu, ada faktor risiko yang dikaitkan dengan kanker ginjal, dan kanker lain.
Yaitu kebiasaan merokok dan gaya hidup kurang sehat.
Baca Juga: Awalnya Idap Kista, Ternyata Vidi Aldiano Divonis Kanker Ginjal
"Ada kelainan gen tertentu yang mencetuskan kanker ini," ujarnya lagi.
Sayangnya, tidak ada tanda-tanda khusus untuk mendeteksi dini kanker ini.
Aru berkata bahwa beberapa hal yang patut diperhatikan adalah sakit pinggang dan kencing berdarah.
Bila sudah muncul gejala ini, maka kanker biasanya sudah pada stadium lanjut.
"Pengobatan definitely (pastinya) hanya operasi.
Di luar itu, ada obat-obatan targeted yang suratnya hanya mengontrol pertumbuhan kanker," imbuhnya.
Gejala Kanker Ginjal
Senada dengan Aru, Prof Ari Fahrial Syam yang merupakan Akademisi dan Praktisi Klinis membagikan beberapa gejala dari penyakit kanker ginjal yang patut diawasi.
Pasalnya, seperti penyakit kanker lain, awal penyakit kanker ginjal tidak memiliki tanda-tanda yang jelas.
Baca Juga: Disebut Kepintarannya tak Sebanding dengan Barbie Kumalasari, Begini Tanggapan Nikita Mirzani
"Pasien dengan kanker ginjal bisa saja di awal datang dengan air kencing yang keruh atau seperti air cucian daging," ujar Ari.
Namun, seperti ditegaskan Ari, air kencing yang keruh tidak selalu disebabkan oleh kanker ginjal.
Maka diperlukan pemeriksaan urin, yang patut dicurigai sebagai kanker ginjal, akan ditemukan sel darah merah atau eritrosit di dalamnya.
"Akibat adanya darah pada BAK pasien juga bisa mengalami pucat atau anemis.
Pemeriksaan laboratorium bisa menemukan adanya hemoglobin yang turun dibawah nilai normal," kata Ari.
Selain air kencing yang keruh, pasien kanker juga bisa merasakan sakit pada pinggang.
Bahkan merasakan ada benjolan pada perut tengah kanan atau kiri.
Bila benar kanker ginjal, maka pemeriksaan fisik dokter akan menduga bahwa telah terjadi pembengkakan pada ginjal.
Pemeriksaan USG abdomen akan menemukan adanya tumor pada ginjal dan pemeriksaan CT scan abdomen akan lebih mengarahkan adanya kanker ginjal bahkan penyebaran yang sudah terjadi.
Di samping kedua gejala itu, pasien kanker ginjal umumnya mengalami penurunan berat badan, lemas dan nafsu makan yang berkurang.
Dugaan adanya tumor ginjal bisa ditemukan oleh dokter umum atau dokter spesialis penyakit dalam.
Namun, apabila hasil pemeriksaan sudah mengarah ke tumor ginjal, maka pasien akan dikirim ke dokter urologi yang akan melakukan tatalaksana tumor ginjal lebih lanjut.
Termasuk pengangkatan ginjal jika memang sudah diduga adanya kanker ginjal.
"Saat ini sebenarnya sejak tahun 2005-2006, dokter onkologi urologi Indonesia sudah terbiasa untuk melakukan pengangkatan seluruh ginjal atau sebagian ginjal, salah satunya karena tumor ginjal," ujar Ari.
"Dengan menggunakan tehnik laparaskopi, tidak perlu lagi operasi dengan luka yang besar," imbuhnya.
(*)