Kisah Irena Sendler, Masukkan Ribuan Anak-Anak ke Dalam Kantung Sampah Hingga Peti Mati, Ternyata Untuk Hal ini

Rabu, 18 Desember 2019 | 10:05
Notizie.it

Irena Sendler

Gridhype.id -Irena Sendler, gadis Polandia yang lahir pada 15 Februari 1910 harus kehilangan ayahnya yang meninggal karena tifus di usia 7 tahun.

Sang ayah mengajarkan banyak hal kepadanya, namun ada satu pelajaran yang selalu ia ingat selama masa hidupnya untuk selalu membantu orang yang membutuhkan

Irena dewasa, mengikuti jejak ayahnya yangmerupakan seorang dokter.

Baca Juga: Heboh Fenomena Kemunculan Ular, di Desa ini Justru Ular Jadi Sumber Pencaharian, Hasilkan Rp 172 Miliar Pertahunnya

Irena pun tumbuh menjadi seorang perawat.

Dan dia kemudian dipekerjakan sebagai pekerja sosial di Departemen Kesejahteraan Sosial, di mana dia membantu mendistribusikan makanan dan pakaian kepada keluarga yang membutuhkan.

Selama Perang Dunia Kedua, Nazi menciptakan Ghetto Warsawa untuk memerangi keluarga Yahudi.

Pada saat itu, orang-orang Yahudi yang tinggal di banyak bagian Eropa sedang dianiaya.

Irena membantu beberapa keluarga Yahudi, sama seperti dia membantu orang lain.

Baca Juga: Ilmu Gado-Gado Pasukan Anti Teror, Kopasus Indonesia Ternyata Dapat Ilmu dari Pasukan Khusus Berbagai Negara

Kehidupan di ghetto ditandai dengan kepadatan, kelaparan, ketidakstabilan, dan penyakit.

Irena, yang khawatir dengan kondisi kehidupan yang mengerikan, memutuskan untuk terlibat.

Dia bergabung dengan Zegota, organisasi perlawanan bawah tanah di Polandia yang bekerja untuk menyelamatkan orang Yahudi.

Bersama dengan rekan-rekannya, Irena mulai secara rahasia membantu anak-anak Yahudi melarikan diri dari ghetto.

Irena mengunjungi banyak rumah dan keluarga Yahudi, tetapi banyak ibu yang menolak menyerahkan anak-anak mereka kepada orang asing, bahkan jika orang asing itu bermaksud baik dan memiliki rencana untuk membebaskan anak-anak mereka.

Karena pengawasan Nazi terhadap ghetto sangat luas, Irena terpaksa mencari cara-cara kreatif untuk menyembunyikan anak-anak dan menyelundupkannya.

Baca Juga: Seperti Apa Bentuk Organ Intim yang Ideal? Simak Kata Ahli Berikut ini

Salah satucaranyaadalah berpura-pura bahwa anak-anak sakit parah dan membawa mereka ke rumah sakit di luar ghetto.

Tetapi ketika pengawasan meningkat, Irena harus menyembunyikan anak-anak dalam koper, kantong sampah, dan bahkan peti mati.

Lebih dari 2.500 anak-anak diselamatkan dengan cara ini.

Irena menyimpan catatan semua anak-anak yang dibawanya ke tempat aman, dan daftar itu disembunyikan di dalam kaleng di kebun tetangga.

Rencana Irena berjalan sempurna sampai suatu hari Nazi menemukan apa yang dia lakukan dan menangkapnya.

Irena dikirim ke penjara, di mana dia disiksa oleh Gestapo dan kedua lengannya patah.

Tetapi meskipun ada rasa sakit dan siksaan, dia menolak untuk memberikan informasi apa pun tentang anak-anak atau keluarga mereka.

Baca Juga: Jangan Sembarangan Lakukan Pedikur Ikan, Kuku Kaki Wanita ini Jadi Terlepas Usai Lakukan Perawatan Tersebut

Akhirnya, Nazi menjatuhkan hukuman mati padanya.

Tapi takdir punya rencana lain untuk Irena.

Beberapa pembantu Irena berhasil menyuap seorang tentara di penjara sehingga dia bisa melarikan diri.

Sejak hari itu sampai kematiannya bertahun-tahun kemudian Irena hidup di bawah identitas palsu.

Namun dia tidak pernah berhenti membantu orang lain meski mengubah identitasnya. (*)

Artikel ini pernah ditayangkan di Nova dengan judulPerempuan Ini Sembunyikan Ribuan Anak dalam Peti Mati, untuk Apa?

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Nova

Baca Lainnya