Gridhype.id– Ditengah padatnya lalu lintas ibu kota, kini banyak orang yang mulai berlalih mengendarai mobil dengan transmisi otomatis atau mobil matik.
Hal ini tentu dipilihagar pengendara tak lagi repot untuk mengoper gigi di saat jalanan sedang padat.
Meski demikian masih ada beberapa kesalahan besar pengemudi mobil matik yang sering disepelekan.
Baca Juga: Orangtua Berpisah, Ternyata 4 Anak Selebriti ini Jarang Bertemu dengan Ibu Kandungnya
Salah satu yang paling disepelekan adalah membiarkan transmisi pada posisi D (drive) saat berhenti lama, tanpa disadari kondisi ini sangat berbahaya bila sering dilakukan.
"Yang paling sering terjadi saat berhenti lama, orang lebih suka membiarkan posisi tuas pada posisi D dan menahan pakai rem agar mobil tidak bergerak. Hal ini sangat salah, karena membuat transmisi bekerja ekstra di saat suplai udara terbatas, yang membuat kualitas pelumas juga cepat berkurang," ucap Arifani Perbowo, Logostic and Production General Manager Kia Mobil Indonesia (KMI) saat dihubungi Otomania, Rabu (20/1) dua tahun yang lalu.
Menurutnya, saat mobil berhenti tapi tuas dibiarkan pada posisi D maka hubungan antara mesin dan transmisi tetap berjalan meski sudah tertahan rem.
Baca Juga: Tak Hanya Asap Rokok, 4 Jenis Makanan ini Juga Jadi Penyebab Kanker Paru-Paru
Karena terhubung, transmisi pun akan terus bekerja pada torque converter, padahal saat mobil diam tidak banyak asupan udara segar yang membuat kondisi oli transmisi harus bekerja ekstra di suhu yang panas.
"Bukan hanya itu, kerugian lain juga membuat konsumis bahan bakar terus berjalan karena mesin dan transmisi masih terkoneksi, akibatnya timbul keborosan. Bahkan juga berpengaruh pada usia pakai kampas rem yang cepat habis karena harus menahan laju kendaraan," paparnya.
Oleh karena itu, biasakan memindahkan tuas transmisi ke posisi N saat mobil berhenti lama, baik saat lampu merah atau ketika menunggu dikemacetan.
Jangan biarkan tuas terus berada di posisi D terlalu lama ketika berhenti.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Iuran BPJS Naik 100 Persen Mulai 1 Januari 2020, Berikut Kenaikannya
Ada aturannya
Saat mobil di posisi parkir atau berhenti cukup lama, pengguna mobil dengan transmisi otomatis biasanya akan langsung menggunakan posisi transmisi P (parking).
Sayangnya sering kali proses yang dilalui tidak tepat, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi umur sistem transmisi.
“Banyak yang asal pindah tuas transmisi karena dirasa mudah menggunakan transmisi matik. Kerap ditemui saat memindah tuas transmisi dari P ke D (drive) untuk menjalankan kendaraan merasakan hentakan keras. Masalahnya ada di kebiasaan yang salah,” ucap Dolf Valentino, Service Manager Daihatsu Pangeran Jayakarta saat dihubungi Otomania, Kamis (28/7) dua tahun yang lalu.
Kebiasaan yang sering dilakukan pemilik mobil adalah, langsung memindahkan posisi dari D menuju P.
Baca Juga: Ngeri! Tabung Gas Air Mata Ditemukan dalam Kepala Seorang Demonstran yang Tewas Saat Aksi
Begitu juga saat mobil hendak jalan, dari posisi P langsung dimasukkan ke D, pada saat perpindahan ini kerap dirasakan hentakan dan suara keras dari transmisi.
Perlu diketahui, saat kendaraan berada di posisi P, transmisi dalam keadaan terkunci akibat aktifnya pengunci transmisi.
Pengunci transmisi ini memiliki ukuran fisik cukup kecil dengan panjang sekitar 1 hingga 2,5 cm dan diameter 3 cm.
“Bisa bayangkan saat pengunci itu aktif, dengan ukurannya komponen ini harus menahan bobot kendaraan sebesar hampir satu ton,” ucap Dolf.
Baca Juga: Biasakan Lakukan 7 Hal ini di Pagi Hari, Bisa Membantu Keluarkan Racun dari Dalam Tubuh Kita Loh!
Supaya komponen ini tidak cepat aus, maka ada cara yang dapat dilakukan sebagai berikut.
Saat kendaraan berhenti, pindahkan tuas dari posisi D ke N (netral) terlebih dahulu. Setelah itu tarik rem tangan hingga maksimal dan lepas kaki dari pedal rem.
Terakhir, tekan tuas transmisi ke posisi P.
“Jika dilakukan dengan benar, maka tidak ada hentakan saat posisi transmisi berpindah dari P ke D ketika hendak menjalankan mobil. Proses ini jika terus dibiasakan maka usia pakai pengunci transmisi jadi lebih panjang. Bisa bayangkan saat gesekan dari P ke D kerap dilakukan, komponen pengunci transmisi bisa patah,” ucap Dolf. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul,“Kesalahan Besar Pengemudi Mobil Matik yang Justru Sering Disepelekan, Anda Salah Satunya?”