Anggarkan Dana untuk Lem Aibon Rp82,8 Miliar Sampai Jadi Sorotan, Disdik DKI Jakarta: Salah Ketik

Rabu, 30 Oktober 2019 | 14:36
Kolase foto dari Kompas.com

William Aditya Sarana mempertanyakan anggaran di pos Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk pembelian lem aibon yang mencapai RP 82.8 miliar.

Laporan Wartawan GridHype.ID, Ruhil I. Yumna

GridHype.ID- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru-baru ini menjadi sorotan publik.

Bagaimana tidak, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menganggarkan dana yang cukup fantastis yakni, Rp82,2 miliar untuk pembalian lem aibon.

Anggaran itu masuk dalam program belanja alat tulis kantor 2020.

Baca Juga: Gagal Jadi Kakak Ipar, Nabila Syakieb Tetap Beri Selamat Atas Pertunangan Citra Kirana dan Rezky Aditya

Dilansir dari Kompas.com hal tersebut terkuak dalam unggahan salah satu anggota DPRD DKI, William Aditya Sarana di akun Instagram-nya @willsarana.

Politisi yang berasal dari PSI itu dalam kolom caption-nya ia menyatakan sulitnya mengakses dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 di laman apbd.jakarta.go.id.

Sedangkan, pembahasan dari anggaran itu sudah dimulai oleh DPRD.

Sampai akhirnya dia berhasil mengakses laman tersebut dan menemukan kejanggalan itu.

Namun kami berhasil mendapatkan cara untuk mengaksesnya. Lalu kami temukan anggaran yang cukup aneh lagi yaitu pembelian lem Aibon sebesar Rp 82 miliar lebih oleh Dinas Pendidikan,” tulis William dalam akunnya, Selasa (29/10/2019) seperti yang dikutip oleh GridHype.ID dari Kompas.com.

Disebutkan jika lem Aibon yang dianggarkan itu akan dibagikan pada 37.500 murid.

Pihak Kompas.com kemudian melakukan crosscheck ke laman apbd.jakarta.go.id sesuai dengan link yang diberikan William pada Selasa (29/10/2019) pukul 22.49.

Baca Juga: Hadiri Acara Tujuh Bulanan Ibu Sambungnya, Putra Sulung Ahok Sempatkan Foto dengan Puput Nastiti Devi

Sayang, saat hal itu dilakukan laman itu tak bisa dibuka dan ada keterangan bahwa belum ada info jadwal belum ada yang dipublikasikan.

Tanggapan Dinas Pendidikan

Di lain tempat Disdik menyampaikan pihaknya akan melakukan pengecekan ulang terkait dokumen rancangan KUA-PPAS 2020.

Disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati bahwa kemungkinan adanya salah ketik pada dokumen itu.

"Ini sepertinya salah ketik, kami sedang cek ke semua komponennya untuk diperbaiki, " kata Susi Nurhati saat dihubungi di Jakarta, Selasa (29/10/2019) malam, seperti dikutip Antara.

Susi juga menyampaikan jika usulan anggaran dinas melalui Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Jakarta Barat, peralatan kantor atau ATK yang diajukan hanyalah kertas dan tinta saja.

"Itu ATK, tapi kami hanya mengusulkan kertas dan tinta saja," ujarnya.

Lalu berdasarkan update dari Kompas.com Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat menyatakan bahwa tidak ada anggaran Rp 82,8 miliar untuk pembelian lem Aibon dalam program belanja alat tulis kantor 2020.

Baca Juga: Sempat Jadi Misteri, Ariel NOAH Ungkap Hubungan Dirinya dengan Wanita yang Digandeng di Konser Marcell

"Terkait dengan anggaran Aibon, saya sudah coba sisir, insya Allah tidak ada anggaran Aibon sebesar Rp 82,8 miliar tersebut," ujar Syaefuloh di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019) seperti yang dikutip oleh GridHype.ID dari Kompas.com.

Dalam keterangannya Syaefuloh menyampaikan jika anggaran senilai Rp82,8 miliar itu hanyalah anggaran sementara dalam sistem e-budgeting DKI Jakarta.

Jumlah itu merupakan anggaran untuk ATK seluruh sekolah di Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.

Kemudian jumlah anggaran itu akan direvisi menjadi Rp22,7 miliar.

"Belanja alat tulis kantor yang di situ ada komponen Aibon disampaikan Rp 82 miliar, sebenarnya alat tulis kantor seluruh sekolah itu hanya Rp 22 miliar," pungkas Syaefuloh.

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Twitter, Instagram, Kompas