Laporan Wartawan GridHype.ID, Ruhil I. Yumna
GridHype.ID - Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia banyak yang mengeluhkan cuaca panas.
Masyarakat di beberapa wiayah di Indonesia yakni di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur ramai-ramai keluhkan cuaca yang panas itu.
Dilansir dariWartakotalive, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan jika suhu terik Matahari masih akan terus terjadi beberapa hari kedepan.
Baca Juga: Punya Jabatan Tinggi, Siapa Sangka Jusuf Kalla Punya Kebiasaan Bawa Rantang Nasi
Stasiun meteorologi di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara mencatat suhu udara maksimum akan berkisar antara 35 derajat celcius hingga 36,5 derajat celcius.
Erizon Safari, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, dalam keterangannya menyampaikan kondisi Matahari menyengat dan panas itu menyebabkan banyak orang mengalami dehidrasi.
Ia memprediksi cuaca panas ini masih akan berlansung hingga November mendatang.
Seolah menanggapi akan cuaca panas ini, beredar pesan berantai yang menyebutkan bahaya yang kemungkinan timbul.
Salah satunya adalah isu tentang meminum air es di cuaca panas bisa menyebabkan pembuluh darah mikro pecah.
Pesan tersebut tersebar melalui berbagai media sosial.
Dilansir dari Kompas.com berikut pesan berantai yang sudah tersebar luas itu.
Baca Juga: Baru Dilantik, Mbak You Sebut Ada Pejabat yang Tersandung Kasus Narkoba
"Indonesia, Malaysia dan bbrp negara lain. Saat ini sedang mengalami gelombang panas.
Apa tips yang harus dilakukan dan dihindari simak ya.
Harap perhatikan hal-hal berikut ini:
1. Seorang teman dokter datang ke saya mengatakan, cuaca sangat panas. Di siang hari, bisa mencapai 40C.
Katanya: Pada 40 derajat, jangan Anda langsung minum air es! Pembuluh darah mikro bisa meledak. Seorang temannya, dari terkena terik matahari masuk ke rumah, mencuci kaki dengan air dingin. Pandangan mata jadi kabur, dia pun pingsan.
2. Suhu di beberapa tempat telah mencapai 38C atau lebih.Dalam kondisi ini, jaga suhu tubuh agar lebih tinggi.Bahaya ini takhanya dari minum air es/dingin. Bahaya ini dapat terjadi bahkan sekadar mencuci tangan/muka/kaki.Anda tidak boleh menyiram/menyeka bagian tubuh yang panas terkena sengatan terik, dengan air dingin.Anda membutuhkan sekitar 30 menit untuk membuat tubuh menjadi dingin sesuai suhu dalam ruangan.Minumlah air hangat suam, 34-36 Celsius.
Baca Juga: Baru Dilantik, Mbak You Sebut Ada Pejabat yang Tersandung Kasus Narkoba
3. Seorang dokter di rumah sakit, memeriksa seorang pria yang sangat sehat. Tiga tahun kemudian, dokter tersebut bertemu pria itu lagi dalam kondisi stroke.
Pria itu pun bercerita: Beberapa waktu lalu, hari amat panas. Setelah kembali ke rumah, agar cepat dingin, saya segera mandi air dingin. Lalu, saya tidak dapat menggerakkan rahang dengan benar. Segera saya panggil ambulanas untuk membawaku ke rumah sakit..
Ingat, terutama di hari yang panas, hindari air dingin karena akan menyebabkan kontraksi pembuluh darah yang cepat.Yang di rumah ada anak kecil, harus memberi tahu pembantu dan seisi rumah tentang hal ini.
Akhir-akhir ini cuaca panas di atas normal.Walau mungkin kita rasa nyaman bila minum dingin..namun, itu sangat berbahaya!
Hindari meneguk langsung minuman.Minumlah sedikit-demi sedikit, dengan perlahan.Tebarkan pesan ini ke keluarga-kerabat sekitar. Ini bisa menyelamatkan nyawa!"
Namun ternyata, kabar tersebut hanyalah hoax semata.
Baca Juga: Diisukan Selingkuh Lagi, Krisdayanti Bantah Hal Tersebut!
Hal ini bahkan dibenarkan langsung oleh dokter spesialis penyakit dalam, dr. Ari Fahrizal Syam.
Dalam penjelasannya informasi tersebut tidaklah benar.
Mengutip dari Kompas.com Ari lalu menjelaskan hubungan anatra cuaca panas dan heatstroke.
Ya, bukan pembuluh darah yang pecah tindakan meminum air es usai beraktivitas di luar bisa menyebabkan heatstroke.
"Jika dehidrasi terus berlanjut disertai terpapar panas yang terus menerus, maka akan berlanjut menjadi heat stroke, suatu gangguan kesehatan yang bisa berakibat kematian," ujar Ari seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (23/10/2019).
"Gejala dan tanda awal ini harus dikenali oleh masyarakat dalam mengantisipasi cuaca panas saat ini di Indonesia," tambah Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu.
Ia menyampaikan bahwa heat stroke adalah faktor penyebab utama seseorang meninggal saat terpapar dengan suhu panas tinggi dalam rentan waktu yang cukup lama.
Para lanjut usia dan orang dengan riwayat penyakit kronis, seperti kencing manis, jantung, dan paru menjadi yang paling berisiko mengidap penyakit ini.
(*)