Jangan Anggap Sepele! Terlalu Lama Duduk Bisa Berisiko Diabetes dan Stroke

Rabu, 23 Oktober 2019 | 10:26
Business Person

Pekerja Kantoran Lebih Rentan Terserang Penyakit Jantung

Laporan Wartawan GridHype.ID, Ruhil I. Yumna

GridHype.ID - Perkembangan teknologi yang mempermudah segala hal tentu mempengaruhi aktivitas fisik seseorang.

Kemudahan yang diciptakan membuat kita tak perlu lagi menggunakan fisik untuk melakukan suatu hal.

Hampir segala hal kini bisa dilakukan dibalik meja dan bahkan hanya dengan sentuhan jari.

Baca Juga: Air Mata Raffi Ahmad Pecah Saat Curahkan Isi Hatinya pada Boy William

Orangpun makin enggan untuk beranjak dari tempat duduknya.

Padahal terlalu lama duduk atau jarang melakukan aktivitas fisik sangat berbahaya bagi kesehatan.

Dilansir dari NOVA, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Andi Kurniawan menyinggung salah satu jurnal Lancet pada 2012 lalu yang menyebutkan bahwa "sitting is the new smoking (duduk adalah rokok versi baru)".

Ngerinya, disebutkan bahwa jika satu batang rokok bisa menurunkan usia harapan hidup hingga 11 menit, duduk selama dua jam disebut bisa menurunkan usia harapan hidup hingga 22 menit.

"Jadi efek terlalu banyak duduk, efek gaya hidup tidak aktif berbahaya bagi kesehatan," kata Andi seperti yang dikutip oleh GridHype.ID dariNOVA.

Berbagai masalah kesehatan mengintai orang-orang yang memiliki kebiasaan duduk terlalu lama.

Salah satunya adalah kaku otot paha belakang.

Baca Juga: Kabar Pamitnya Bikin Gempar, Denny Darko Sebut Tak Ada Lagi Cinta antara Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Saat otot kaku, kita akan lebih rentan terserang sakit punggung.

Bagi yang terlalu banyak duduk di depan layar komputer, sakit leher menjadi ancaman, di mana pada akhirnya akan berdampak pada terhambatnya peredaran darah seseorang.

Jika kebiasaan duduk terlalu lama dan minim aktivitas fisik berlangsung lama akan memicu penyakit mematikan seperti diabetes, jantung, stroke, bahkan berujung pada kematian.

Andi menyampaikan ada tiga sebab umum kenapa masyarakat kota malas untuk melakukan aktivitas fisik.

Tiga alasan tersebut adalah merasa tidak punya waktu, tidak punya peralatan dan malas berkeringat.

Sebenarnya menurut Andi aktivitas fisik tak harus dengan datang ke pusat kebugaran selama berjam-jam, namun bisa dimulai dengan mengubah pola hidup menjadi lebih aktif bergerak.

Contohnya dengan memilih naik kendaraan umum daripada membawa kendaraan pribadi, memilih parkir di tempat jauh agar bisa berjalan hingga meluangkan diri untuk berjalan kaki saat makan siang.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele! Tubuh Kurus Juga Rentan Alami Kolesterol Tinggi

Bisa juga dilakukan dengan melakukan peregangan selama 10 menit setiap dua jam sekali.

Jika banyak yang beralasan tak memiliki alat olahraga, maka cukup dengan memanfaat gadget untuk melihat berbagai macam olahraga yang bisa dilakukan di rumah.

"Latihan bisa di mana saja dan tidak harus pakai alat, yang penting ada contoh dan gerakan dan gerakan," ucap dokter yang berpraktik di Eminence Sport Medicine & Human Performance Center itu.

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber kompas, NOVA