Dikenal sebagai Kerajaan Gaib Terbesar di Indonesia, Terungkap Misteri Kota Wentira yang Simpan Harta Karun Emas

Rabu, 09 Oktober 2019 | 11:34
Otosia.com

Wentira

Laporan Wartawan GridHype.ID, Ruhil I. Yumna

GridHype.ID- Kepercayaan akan hal gaib masih dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia.

Hal-hal gaib yang penuh misteri akan selalu menarik minat banyak orang.

Beragam mitos, legenda yang tak jauh-jauh dari dunia mistis masih terus beredar di masyarakat.

Baca Juga: Bercanda yang Berujung Petaka! Viral Video Mahasiswa yang Dilempar ke Danau, 2 Orang Tewas

Salah satu hal mistis yang juga masih dipercaya adalah misteri keberadaan dari kampung gaib atau kerajaan gaib.

Yang paling ramai diperbincangkan adalah Wentira.

Konon kabarnya kota ini adalah kerajaan jin terbesar yang ada di Indonesia.

Dilansir dari Kompas.com kota ini terletaknya di daerah kebun kopi di kawasan hutan belantara di antara Kota Palu dan Kabupaten Mutong, Sulawesi Tengah.

Menurut cerita yang beredar di masyarakat, banyak hal mistis dan di luar nalar yang menyelimuti keberadaan kota gaib ini.

Salah satu mitos yang beredar menyebutkan jika Wentira menyimpan harta karun yang jumlahnya amat besar.

Bahkan ada yang menyebutkan di Wentira ada sbuah sitana dimana seluruh bangunannya terbuat dari emas murni.

Baca Juga: Ngeri! Algojo Terkenal di Abad Pertengahan Lakukan Ini agar Bisa Melihat Korbannya Tersiksa

Tak hanya itu, peradaban yang ada di kerajaan gaib itu lebih maju daripada kota-kota yang ada di sekitarnya.

Kendatipun tampak menggiurkan, jangan pernah berpikiran untuk mengambil dan membawa pulang harta karun emas yang ada di kota itu.

Sebab jika hal itu dilakukan nyawa yang bisa jadi taruhannya.

Salah satu kesaksian datang dari Jemmy Langelo, warga Palu yang pernah menginjakkan kaki di kota Wentira.

YouTube RCTI - Infotainment
YouTube RCTI - Infotainment

Parapsikolog Gus Sholeh Pati menuturkan tentang misteri Wentira

Penuturannya itu ia ungkapkan dalam acara Silet yang tayang di YouTube RCTI – Infotainment pada Senin (7/10/2019) lalu.

Ujarnya, setidaknya ada 9 penjaga dari bangsa jin yang tak segan akan menyerang siapapun yang mengusik wilayah itu.

“Saya pernah naik sampai di atas ada tempat sesajen gitu pernah naik. Memang sampai di atas itu aura mistiknya terasa sekali,”

Baca Juga: Gisella Anastasia Berderai Air Mata Saat Gempi Minta Tidur Bertiga dengan Gading Marten, Menyesal?

“Tidak boleh ngomong sembarangan kalau masuk di lokasi Wentira karena ada beberapa kejadian memang orang tidak pulang,”

“Di Wentira itu ada sepuluh atau sembilan panglima, mereka punya bala tentara berdasarkan cerita mitos masyarakat,” ungkap Jemmy Langelo kepada Tim Silet.

Pengakuan itu rupanya juga diaminin oleh parapsikolog Gus Sholeh Pati.

“Pertama ketika saya di Wentira tepatnya di Palu, Sulawesi Tengah itu saya masuk gerbang. Bagi penglihatan orang awam terlihat seperti kali biasa. Kali agak naik,”

“Penglihatan mata batin saya itu adalah pintu pertama. Ada penjaganya terus pintu kedua naik lagi ada penjaganya. Kalo nggak salah seinget saya sampai pintu ketujuh atau kesembilan,” ujar Gus Sholeh Pati.

Berdasarkan pada pernyataan warga sekitar, wujud dari penghuni kota gaib itu sama halnya dengan manusia biasa.

Akan tetapi ada satu fitur wajah yang berbeda yakni tidak adanya garis tengah bibir.

Baca Juga: Luapkan Emosi di Media Sosial, Akhirnya Yusuf Oeblet Minta Maaf pada Cita Citata

Para penduduk kota Wentira juga seringkali dapat menghilang dalam sekejap.

Gus Sholeh Pati menyatakan jika para penduduk Wentira sering berkeliaran di sekitar tugu berwarna kuning.

Masyarakat sekitar sering menyebut tugu itu sebagai Tugu Kuning.

Warna kuning yang menyiratkan warna emas adalah ciri khas akan kota gaib ini.

Konon warna kuning memang disukai oleh makhluk gaib.

Dikarenakan alasan itulah, pemuka adat setempat melarang penggunaan warna kuning bagi para pengunjung yang datang.

Jika aturan ini dilanggar pengunjung yang sembrono itu bisa saja menghilang dan tak pernah kembali lantaran dibawa ke kota gaib itu.

"Menurut kepercayaan penduduk, khususnya Palu dilarang pakai kuning ke sana. Karena rata-rata yang hilang di sini ternyata pakai baju kuning," ujar pak Salam salah satu pemuka adat setempat.

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Kompas.com, Grid.ID

Baca Lainnya