GridHype.ID –Ketika merasa terguncang, penderita gangguan jiwa biasanya akan menjadi sangat tempramental dalam waktu singkat.
Mereka bisa saja berteriak-teriak, mengamuk, marah bahkan hingga melakukan tindakan yang berbahaya.
Seperti salah seorang penderita gangguan jiwa asal Kediri ini.
Namanya Wiji Fitriani, warga asal Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri merupakan satu dari sekian banyak penderita gangguan jiwa.
Melansir dari Surya Malang, wanita berusia 29 tahun ini seolah berubah menjadi kanibal saat kejiwaannya kambuh.
Pasalnya Wiji Fitriani dapat menggigit jari-jari tangannya bahkan memakannya.
Tak hanya itu, Wiji Fitriani juga menghisap darah dari jari-jari tangannya yang terluka.
"Kalau gangguan jiwanya kambuh, penderita menggigit jari tangannya sampai terluka dan mengisap darahnya. Kadang juga ditelannya," ungkap Dedi, tetangga Wiji Fitriani kepada Surya Malang, Kamis (18/4/2019).
Baca Juga: Wajib Dicatat,Inilah Deretan Tanggal Merah Tahun 2020, Ada 16 Hari Libur Nasional dan 4 Cuti Bersama
Malangnya, setelah Wiji Fitriani diketahui menderita gangguan jiwa, kedua orang tuanya justru jarang menemui dirinya.
Diketahui Wiji Fitriani kini tinggal bersama sang nenek di Kediri, Jawa Timur.
Mbah Wijan (65) lah yang selama ini mengasuh dan merawat Wiji Fitriani.
Atas kasus tersebut, Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jatim pun meminta pihak-pihak terkait memberikan perhatian terhadap Wiji Fitriani.
"Petugas Kesehatan di Kabupaten Kediri seharusnya bisa lebih memberikan perhatikan kepada Wiji, pasien jiwa yang memakan jarinya," ucap Arif Witanto, Koordinator DKR Jatim.
Menurut Arif Witanto, setidaknya petugas dapat melakukan tindakan proaktif dengan menjemput bola dan mengaktifkan petugas rawat jiwa mengunjungi rumah Wiji Fitriani.
Baca Juga: 6 Benda yang Ada di Rumah ini Dipercaya Mampu Tingkatkan Gairah Bercinta
"Petugas jangan hanya menunggu laporan dan duduk saja. Apalagi penderita juga memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS)," ungkapnya.
Pasalnya, gangguan jiwa yang diderita Wiji Fitriani rupanya sudah berlangsung sejak lama dan tidak ada penanganan intensif.
Saat jari Wiji Fitriani terluka usai digigit, sang nenek hanya memberikan pertolongan dengan mengoleskan cairan pembersih luka.
Hal itu menyebabkan jari-jari tangan sebelah kiri Wiji Fitriani pun lenyap, dan hanya menyisakan telapak tangan.
"Jari tangan kirinya sudah habis digigit," ujar Arif.
Lantaran tidak segera mendapat penanganan, jari-jari tangan kanan Wiji Fitriani kini menjadi sasaran.
Bahkan jari jempol dan penunggul tangan kanan Wiji Fitriani sudah tinggal setengah.
Sementara jari telunjuk dan manisnya kini harus dibungkus perban karena gigitannya sendiri.
Hanya jari kelingking tangan kanannya saja yang terlihat masih utuh.
Tak cuma jari-jarinya saja, kedua bagian lutut Wiji Fitriani juga mengalami luka bahkan membusuk.
Luka di kedua lulut Wiji Fitriani itu pun juga hanya diberi perban dan diolesi cairan pembersih luka.
"Lukanya sudah berbau, kalau disemprot cairan pembersih keluar belatungnya," tambah Arif. (*)
Artikel ini telah tayang di Gridhot dengan judul, “Wiji Fitriani, Gadis 'Kanibal' Asal Kediri yang Gemar Makan Jari-jarinya Sendiri Hingga Membusuk”