Hidup Serba Kekurangan dan Berdinding Bambu, Dua Nenek Asal Kerawang Ini Rela Tinggal Serumah dengan Kambing

Selasa, 10 September 2019 | 15:24
KOMPAS.com/FARIDA

Kisah Nenek Uka dan Icih, 2 Wanita Renta yang Tinggal Serumah dengan Kambing Titipan Warga

Laporan Wartawan Grid.ID, Ruhil I. Yumna

GridHype.ID-Dua lansia asal Karawang, Jawa Barat, ini rela tinggal serumah dengan kambing.

Dua nenek ini adalah kakak-beradik, Uka dan Icih.

Mereka tinggal serba kekurangan di Kampung Krajan Pawanda, Desa Medangasem, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Baca Juga: Unggah Foto Segepok Uang Usai Sebulan Berhenti Kerja Jadi Asisten Raffi Ahmad, Terungkap Penghasilan Merry Saat di Kampung

Dua bersaudara berusia 70-an tahun itu tinggal hanya berdua tanpa sanak saudara.

Kakak beradik ini mengandalkan kehidupannya dari menggembala kambing.

Belasan kambing yang mereka rawatpun bukanlah milik mereka.

Sehari-hari mereka hanyalah buruh.

"Kalau dijual, dapat upah dari yang punya," ujar Icih pada Kompas.com seperti yang dikutip oleh Tribun Jabar.

Malangnya, baru-baru ini uang hasil mereka jual kambing sebesar Rp. 300.000 hilang.

Uang yang tak atahu rimbanya itu rencananya hendak digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari mereka, seperti beras, obat, nyamuk dan kebutuhan lainnya.

Baca Juga: Sehari Bisa Meminum 10 Cangkir Kopi Selama 7 Tahun, Pria ini Alami Hal Mengerikan Terjadi Pada Tubuhnya

Kenapa obat nyamuk?

Sebab bagi mereka berdua, obat nyamuk adalah sebuah kebutuhan pokok.

Pasalnya karena mereka serumah dengan kambing, nyamuk sering berseliweran di dalam rumah mereka.

"Kalau malam sering tidak bisa tidur apalagi batuk seperti ini," ucap Icih.

Untuk memulai aktivitas mereka pagi hari, mereka harus menyapu kotoran kambing yang memenuhi rumah mereka.

Baca Juga: Penyanyi Senior Sinead O'Connor, Ungkap Hal yang Mengejutkan Pasca Setahun Dirinya Peluk Agama Islam

Rumah berdinding bilik bambu itu terdiri dari dua ruang.

Ruangan bagian luar digunakan untuk kandang kambing.

Kompas.com
Farida Farhan

Icih di dalam rumahnya

Baca Juga: Kameranya Hilang di Curi Burung Camar, 5 Bulan Kemudian Ditemukan dan Hasil Rekamannya Berhasil Bikin Takjub Sang Pemilik Kamera

Dari laporan Kompas.com, di ruangan itu juga terdapat dua dipan kayu dimana terdapat sisa-sisa kotoran kambing diatasnya.

Bau kotoran kambing yang menyengat langsung menusuk hidung.

Bagian dalam rumah itu digunakan untuk keduanya tidur.

Hanya ada dua dipan tempat kakak-beradik itu tidur.

Sedihnya, tak ada pintu maupun ruang untuk memberi sekat antara kandang kambing dan ruang tidur.

"Kalau tidur ya begini saja, enggak pakai kasur. Kadang-kadang kambing jga masuk ke dalam (ruang tidur)," kata Icih.

Rumah yang mereka tinggalipun tergolong tidak layak.

Bilik bambu rumah itupunsudah jebol.

Baca Juga: BJ Habibie Dirawat Intensif dan Belum Boleh Dijenguk, Pihak IstanaUngkap Kondisinya Sekarang

Agar tak terjadi kebakaran mereka harus memasak di luar rumah.

"Kalau memasak di depan," kata Icih.

Sebenarnya rumah mereka ada dua, namun mereka memilih untuk tinggal bersama di rumah belakang.

Yang tak lain rumah yang saat ini mereka tinggali.

Meski hidup serba kekurangan, Icih menyampaikan jika mereka tak pernah mendapat jatah bantuan dari pemerintah.

Bantuan seperti beras maupun bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang bertujuan untuk meringankan beban mereka tak pernah mereka dapat.

Baca Juga: KKN Desa Penari Masih Jadi Misteri, YouTuber Ini Bocorkan Dua Lokasinya

"Enggak ada bantuan dari pemerintah," ungkap Icih.

Untungnya warga sekitar yang tahu keadaan dua lansia ini mau memberi mereka bantuan.

Bantuan makin banyak berdatangan setelah kisah mereka viral di media sosial.

"Tadi ada yang datang, ngasih beras," ujar Icih.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukinan (PRKP) Karawang Ramon Wibawa Laksana mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan pembangunan rumah layak huni (rulahu) bagi mereka.

Dinas PRKP akan berusaha untuk mendapatkan rumah layak huni bagi Icih dan Uka.

"Jika tanahnya milik sendiri, saya sudah minta camat untuk segera diajukan (rulahu)," pungkas Ramon.

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : intisari, Tribun Jabar

Baca Lainnya