Ken Johnson, Pengemis Terkaya di Dunia, Penghasilan dari Mengemisnya Capai Rp 700 Juta per Tahun, Namun Uangnya Habis Untuk Hal ini

Minggu, 08 September 2019 | 15:25
Kolase Gridhype.id

Ken Johnson, Pengemis Terkaya di Dunia, Penghasilan dari Mengemisnya Capai Rp 700 Juta per Tahun, Namun Uangnya Habis Untuk Hal ini

Gridhype.ID – Ken Johnson, bisa dibilang ia adalah pengemis terkaya di dunia.

Sudah tak aneh lagi jika kita mendengar berita mengenai penghasilan pengemis yang bahkan jauh lebih banyak dari pegawai negeri sipil atau PNS.

Bahkan di Indonesiapun hal tersebut nampaknya sudah lumrah, karena banyaknya kasus pengemis yang justru sebenarnya memiliki harta lebih namun masih mengemis.

Baca Juga: Di Pulau ini Semua Masyarakatnya Memarkirkan Motor di Tempat Umum Tanpa Mencabut Kunci, ini Alasannya

Ke Johnson, adalah salah satu kasus pengemis yang memiliki penghasilan besar.

Pengemis Sydney ini mampu menghasilkan 50.000 dollas AS (Rp 700 Juta) per tahunnya.

Tentu sulit untuk diterima, mungkin Kamu yang bekerja setahun belum tentu bisa menghasilkan uang sebanyak itu.

Bahkan pekerjaan Johnson mungkin tak lebih sulit daripada pekerjaan Kamu.

Dalam sebuah keterangan yang dirangkum Daily Telegraph, sehari-hari Johnson hanya duduk santai di George dan Market St, di luar toko Myer di CBD Sydney.

Baca Juga: Gambar Orang-Orang di Google Maps ini Sengaja di Blurkan, Ternyata Karena Hal ini

Sehari ketika mengemis, dia menghabiskan duduk hingga 16 jam selama 7 hari.

Pada hari baiknya dia sering menerima 400 dollar AS (Rp5 juta) dari orang yang lewat.

Sedangkan sehari-hari, dia menrima antara 75-150 dollar AS (Rp1-2 juta).

"Saya akan sangat kecewa jika saya melakukan hari Jumat yang panjang dan saya hanya punya 250 dollar AS (Rp3,5 juta)," kata Mr Johnson, yang telah tinggal di jalanan sejak akhir 90-an.

Meski demikian, dalam pernyataanya dia adalah orang yang baik hati.

Baca Juga: Setelah 4 Bulan Dinyatakan Meninggal, Wanita ini Bisa Lahirkan Bayinya dengan Selamat, Begini Kondisi Sang Bayi

Dia menjelaskan bahwa uang yang diterimanya disumbangkan dan disimpan di tempat aman sebelum dibawa ke bank untuk disimpan beberapa kali seminggu.

Sedangkan sebagian dari uang itu diberikan kepada temannya.

Dikatakan Johnson tidak merokok, minum atau menggunakan narkoba, sebagai gantinya dia mengumpulkan uang itu untuk membutuhkan tranplantasi hati, katanya pada 2009 silam.

Penghasilannya yang bebas pajak mungkin terdengar menarik tetapi, tidak seperti kebanyakan pekerjaan, tidak ada cuti sakit atau rencana pensiun.

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tol Cipularang: Ada Kesalahan Desain di KM 90? ini Kata Pakar Transportasi dari ITB

Dia tidak mempunyai kesejahteraan karena itu membuatnya merasa seperti orang cacat.

Johnson mengatakan dia tidak mampu untuk menyewa dan tinggal di jalanan karena uangnya telah dihabiskan untuk membayar tagihan untuk temannya.

"Sebagian besar hostel tidak memiliki ruang untuk menyimpan barang-barang dan menyewa unit kecil hanya membutuhkan biaya terlalu banyak ketika Kamu berada di titik stres," katanya.

Berasal dari Newcastle, ia mengatakan datang ke Sydney pada 1990-an untuk bertempur di pengadilan melawan RTA, berusaha mendapatkan bagian dari Jalan Raya Pasifik di Swansea yang dianggap ilegal.

"Akomodasi di dalam kota dulu, dan sampai sekarang, tidak jauh dari muka bumi, ini terlalu mahal," katanya.

"Saya menganggur pada saat itu, jadi saya memutuskan untuk tidur di jalanan ketika saya berada di Sydney dan saya sudah terbiasa dengannya," tambahnya. (*)

Artikel ini telah tayang di intisari online dengan judul, “Penghasilannya Rp700 Juta per Tahun, Inilah Salah Satu 'Pengemis Terkaya di Dunia', Tapi Uangnya Habis Untuk Hal Ini”

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : intisari online

Baca Lainnya