ART Bima Aryo Tewas Akibat Serangan Peliharaannya, Kenali Rabies yang Ditularkan Oleh Anjing

Selasa, 03 September 2019 | 14:11
Kolase northcoastcourier.co.za dan Instagram/@bimaaryo

Kenali Penyakit Rabies dan Cara Penanggulangannya

Laporan Wartawan Grid.ID, Ruhil I. Yumna

GridHype.ID -Seekor anjing pemburu yang diduga milik Bima Aryo belum lama ini serang seorang ART hingga tewas.

Penyerangan anjing yang tewaskan ART itu terjadi di jalan Langgar, Cipayung, Jakarta Timur pada Jumat (30/8/2019).

Anjing yang berjenis Malinois Belgia menyerang ART bernama Yayan (35) dan nyawanya tak tertolong.

Baca Juga: Sempat Dituduh Pelakor, Kehidupan Cut Keke dengan Istri Pertama Malik BawazierTampak Akur

Anjing bernama Sparta itu menyerang Yayan, saatdirinya hendak membuka kandangn.

Yayan terluka parah karena gigitan Sparta, di leher, payudara dan punggungnya.

Korban yang bersimbah darah langsung dilarikan ke Rumah Sakit Adhyaksa.

Namun, karena lukanya parah, korban dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Sesampainya di RS Polri, korban meninggal dunia.

Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Timur Irma Budiani seperti yang dikutip oleh GridHype.ID dari Kompas.com menyatakan jika sebelumnya Sparta telah tiga kali melukai warga sekitar.

Baca Juga: ART Bima Aryo Tewas Diterkam Anjing Majikannya, Begini Kronologinya

Pertama, anjing tersebut menyerang kuli bangunan yang bekerja di rumah Bima.

Lalu penyerangan kedua terjadi pada seorang wanita tua hingga luka parah.

"Sekitar delapan bulan yang lalu deh dia gigit lagi, gigit ibu-ibu tua, dikoyak, habis darahnya keluar. Sama yang sekarang yang tewas (Yayan)," ujar Irma pada wartawan yang bertugas.

Sebelumnya sekitar satu tahun lalu pihaknya pernah mengobservasi apakah anjing tersebut terkena rabies atau tidak.

Pada observasi tersebut diketahui Sparta negatif rabies.

Pasca kejadian ini, petugas Sudin KPKP akan kembali observasi anjing tersebut guna mengetahui apakah anjing itu benar-benar tidak mengidap rabies.

Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Purbaleunyi Mengakibatkan 9 Orang Tewas

Kejadian ini tentu mengingatkan kembali akan bahaya dari rabies.

Berdasarkan laman resmi WHO, rabies adalah penyakit virus menular yang hampir selalu berakibat fatal setelah timbulnya gejala klinis.

Kasus rabies pada manusia 99 persen dikarenakan penularan virus oleh anjing peliharaan.

Rabies dapat mempengaruhi hewan peliharaan dan menjadikannya liar.

Virus ini dapat menyebar ke manusia melalui gigitan atau goresan, biasanya melalui air liur.

Untuk pencegahan ada beberapa hal yang bisa dilakukan dikutip oleh WHO.Int.

Baca Juga: Bocah 15 Tahun Tewas Tertusuk Pisau, Polisi Temukan Kejanggalan

1. Menghilangkan rabies pada anjing

Rabies dapat mempengaruhi hewan peliharaan dan liar.

Virus ini dapat menyebar ke manusia melalui gigitan atau goresan, biasanya melalui air liur.

Anjing yang divaksinasi adalah strategi yang paling hemat biaya untuk mencegah rabies pada manusia.

Vaksinasi anjing mengurangi kematian yang disebabkan oleh rabies.

2. Kesadaran tentang rabies dan mencegah gigitan anjing

Perlunya meningkatkan kesadaran pencegahan rabies.

Selain itu kontrol rabies di masyarakat termasuk pendidikan dan informasi tentang kepemilikan hewan peliharaan yang bertanggung jawab mutlak digalakkan.

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tol Purbaluenyi yang Makan Banyak Korban Diduga karena Hal Ini

3. Imunisasi preventif pada manusia

Ini direkomendasikan untuk orang-orang yang memiliki resiko tinggi kontak langsung dengan hewan rabies.

Seperti pekerja laboratorium yang menangani virus rabies, staf pengontrol penyakit hewan atau penjaga hutan.

Imunisasi juga direkomendasikan bagi para pelancong ke daerah-daerah terpencil yang terkena rabies.

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Kompas.com, who.int

Baca Lainnya