Tersebar Video Jeritan Orang Minta Tolong di Pantai Talise

Jumat, 23 Agustus 2019 | 10:20
instagram/kusumoki

Ki Kusumo ramal tahun 2019 perceraian artis akan meningkat

Gridhype.ID - Viral di media sosial suara jeritan orang minta tolong.

Video tersebut direkam persis di tepi Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah.

Video jeritan orang minta tolong itu berhasil membuat siapapun yang melihatnya merinding.

Baca Juga: Meski Digaji Rp130 Juta Per Bulan, Pria Ini Rela Keluar Demi Membantu Ibunya

Tak terlihat satu orang pun saat jeritan orang minta tolong itu terjadi.

Yang ada hanya deburan ombak tepi pantai Talise.

Kejadian ini mengundang perhatian paranormal Ki Kusumo.

Ki Kusumo seolah tak mau ketinggalan, ia pun berikan komentar mengenai fenomena mistis ini.

Video jeritan orang minta tolong beredar luas lewat grup WhatsApp, seperti yang dibagikan oleh akun Twitter Sion @gongjuw.

Baca Juga: Sebaiknya Jangan ke Rumah Sakit Saat Sore Hari, Akan Berdampak Buruk!

Berdurasi 8 detik, video yang diunggah pada Minggu (18/8/2019) itu memperdengarkan deburan gemuruh ombak di tepi pantai.

Anehnya, seiring gemuruh ombak, sayup-sayup terdengar sejumlah teriakan minta tolong yang begitu menyayat hati.

Tak pelak, fenomena ini turut menguak fakta mencengangkan tentang Pantai Talise karena suara jeritan orang minta tolong tersebut diduga adalah suara para korban tsunami Palu.

Pantai Talise adalah salah satu lokasi terjadinya gempa bumi dan tsunami yang mengguncang Palu, Sulawesi Tengah, pada 28 September 2018 lalu.

Terungkap pantai yang berada di utara Kota Palu ini menjadi lokasi di mana paling banyak ditemukan jasad korban gempa bumi dan tsunami Palu.

Baca Juga: Jadi YouTuber Terkaya ke-8 di Dunia, Pendapatan Atta Halilintar Dalam Sehari Capai Rp 749 Juta

Usut punya usut, video jeritan orang minta tolong ternyata adalah hasil rekaman 2 mahasiswa bernama Mohammad Fachri dan Rudini Ruslan.

Kepada tim Silet, keduanya mengaku baru menyadari ada yang tak beres dengan video miliknya setelah mendapat pesan WhatsApp dari rekannya.

"Di Instagram itu suaranya cuma angin, motor satu-satu lewat. Di WA malah ada suara seperti itu," tutur Rudini Ruslan seperti dilansir YouTube RCTI Infotainment (21/8/2019).

Meski begitu, Fachri dan Ruslan bersikeras video mereka bukanlah rekayasa karena sudah dicek langsung oleh tim IT sebelumnya.

"Terus sebelum kita diwawancara media-media dan radio, di situ ada tim IT memang."

Baca Juga: Dilecehkan Sebagai Pejuang ASI Aura Kasih Meradang di Instagram

"Jadi, tim IT itu sudah cari tahu sumbernya. Sudah ada tidak suara seperti itu? Ternyata mereka cari tidak ada," ungkap Rudini Ruslan lagi.

Penuh dengan aura mistis, Ki Kusumo, salah satu paranormal kondang di Indonesia akhirnya buka suara.

Sebagai salah satu narasumber terpercaya dari hal-hal yang berbau mistis, Ki Kusumo akhirnya membeberkan analisa di acara Silet yang tayang YouTube RCTI Infotainment (21/8/2019) lalu.

"Saya melihat suara yang muncul lebih pada mengulang memori alam. Rekaman tadi terputar kembali."

"Lebih pada sebuah bentuk jeritan, rasa ketakutan rasa iba yang luar biasa pada saat peristiwa tsunami," ungkap sang paranormal.

Ki Kusumo yang menjadi saksi mata dahsyatnya tsunami Palu dan Donggala pun memberikan kesaksiannya.

Baca Juga: Masih Menduda, Vicky Nitinegoro Tak Mau Bahas Mantan Istri

"Saat gempa itu di bawah tanah kayak ada binatang. Gempa di Palu saya merasakan."

Jadi waktu hari pertama gempa dan lain-lain, saya kebetulan berada di sana. Jadi memang seperti kemurkaan yang luar biasa dari alam."

"Ada tsunaminya. Ada orang dilempar. Ada suara besar sekali luar biasa," ujarnya.

Tak kalah mengejutkan, Ki Kusumo lantas menceritakan pengalaman mistis yang dialami temannya di tanah Palu yang saat itu baru saja dilanda bencana.

"Pasca gempa itu banyak peristiwa-peristiwa mistik yang terjadi. Misalnya contoh begini, waktu kawan saya kencing. Jadi ada tenda-tenda, kawan saya kencing di belakang. Dia pas kencing ada yang megangin," kenang sang paranormal.

Bagaimana menurutmu soal video jeritan orang minta tolong? Benar terjadi atau hanya hoaks semata? (*)

Editor : Nailul Iffah