Gridhype.ID - Sebuah puskesmas mendadak viral setelah memberikan obat kedaluwarsa untuk seorang ibu hamil.
Puskesmas yang memberikan obat kadaluarsa untuk ibu hamil ini terjadi di Kelurahan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.
Wanita tersebut bernama Novi Sri Wahyuni (21), ibu hamil yang menjadi korban dari kesalahan puskesmas pemberi obat kedaluwarsa.
Baca Juga: Kisah Haru Najwa Shihab Selama Jadi Jurnalis, Pergi Tanpa Pamit Hingga Kehilangan Anak Perempuan
Melansir laman Kompas.com, kejadian bermula ketika Novi memeriksakan kandungannya ke puskesmas dimaksud.
Usai diperiksa, Novi mendapatkan beberapa resep.
Setelah itu ia mendapatkan beberapa obat dari apoteker, salah satunya vitamin B6.
Wanita 21 tahun itu pun mengonsumsi obat-obatan tersebut, namun ia menyadari ada sesuatu yang janggal.
Pada kemasan vitamin B6 yang didapatnya, terdapat coretan spidol berwarna biru, yang mana di bawahnya terdapat tulisan tangga kedaluwarsa.
Dan ternyata, vitamin B6 itu sudah tak layak konsumsi atau kedaluwarsa terhitung sejak April 2019 lalu.
Baca Juga: Viral Mayangsari Kepergok Sedang Marahi Pramusaji dengan Rokok yang Ada di Jarinya
"Pas saya lihat ada itu awalnya penasaran dari tanda biru itu apa, pas saya lihat ternyata obat itu kedaluwarsa," ujar Novi seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Akibat mengonsumsi obat kedaluwarsa ini, Novi bahkan merasakan pusing hingga muntah-muntah.
Pasca mengalami insiden tersebut, Novi melapor ke Polsek Metro Penjaringan terkait dugaan pelanggaran Pasal 8 Undang-Undang RI Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Selain melaporkan insiden ini ke polisi, Novi pun mengalami trauma untuk meminum obat.
Hal ini diungkapkan secara langsung oleh suami Novi, Bayu Randi Dwitara (19).
"Dia jadi takut minum obat, cuma saya bujuk, jangan dipikirin, sudah minum aja," papar Bayu seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Sunan Kalijaga Tak Segan-segan Polisikan Jo Ardis Jika Tak Minta Maaf
Ia mengungkapkan bahwa istrinya sekarang lebih sering berdiam diri dan melamun.
"Ya sekarang sering bengong, sering melamun gitu," ujar Bayu.
Novi sendiri mengaku kini tak lagi merasakan pusing, mual, dan muntah setelah minum obat dari RS BUN.
Namun dirinya masih merasa sakit dibagian perut. "Masih melilit sakitnya, masih ngerasain gitu, kayak orang mules," jelas Novi.
Melihat kondisi istrinya yang seperti ini, membuat Bayu mau tak mau harus selalu memperhatikan kondisi istrinya dengan calon anaknya.
Tapi perhatiannyan ini membuat Bayu harus dipecat dari tempat ia bekerja.
Baca Juga: Ruben Onsu Berikan Izin Pada Betrand Peto untuk Gunakan Namanya
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, Bayu bekerja sebagai operator di sebuah pabrik plastik di Kamal Muara.
Ia belum lama bekerja di tempat tersebut. Bayu dipecat lantaran dirinya berulang kali meninggalkan pekerjaannya saat sang istri mengeluh kesakitan.
Dinilai tidak maksimal dalam bekerja, Bayu akhirnya dipecat.
"Ya karena ngurusin ini saya dipecat. Jadi sudah enggak kerja lagi. Di rumah saja ngurusin istri," jelas Bayu seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Setelah dipecat, ia mengaku sama sekali tidak memiliki penghasilan.
Ia hanya bisa mengandalkan pendapatan dari mertuanya yang bekerja sebagai tukang urut untuk kehidupan sehari-hari.
Di sisi lain pihak puskesmas berjanji akan membiayai kontrol hingga persalinan Novi dan memfasilitasi BPJS istrinya. (*)