Bolehkan Penderita Diabetes Melakukan Ibadah Puasa serta Adakah Pengaruh pada Kesehan Mata? Yuk Simak Ulasannya

Rabu, 28 April 2021 | 12:06
Freepik/xb100

Ilustrasi diabetes

GridHype.ID - Seringkali kita dibuat lalai dengan masalah kesehatan yang bisa berakibat fatal bagi kesehatan tubuh.

Hal ini tentu karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjalani pola hidup sehat.

Secara global hampir satu miliar orang mengalami masalah penglihatan dan kebutaan yang dapat dicegah atau diobati.

Sekitar 3,9 juta di antaranya disebabkan oleh retinopati diabetik.

Baca Juga: Kerap Diabaikan, Makan Mi Instan Campur Nasi Bahayakan Tubuh, Ahli Gizi Beberkan Risiko dan Fakta Ini Jika Nekat Konsumsi Makanan Tersebut

Bila tak segera terdeteksi dan diobati maka retinopati diabetik bisa mengakibatkan gangguan pandangan bahkan kebutaan pagi penderitanya.

Namun siapa sangka puasa ramadan telah teruji memberikan efek positif pada kesehatan.

Meski begitu penderita diabetes perlu berhati-hati ketika menjalankan ibadah puasa agar kondisi penyakitnya tidak memburuk.

Jika tidak, retinopati diabetik menjadi salah satu komplikasi yang berpotensi menyebabkan kebutaan.

WHO menyebut retinopati diabetik menjadi lima besar penyebab gangguan penglihatan dan kebutaan yang dapat dicegah dan diobati (menyerang 3,9 juta orang di seluruh dunia).

Terkait kondisi tersebut, eye care leader, JEC Eye Hospital and Clinics kembali menggelar JEC Eye Talk, sesi diskusi yang melibatkan dokter ahli JEC dengan tema "Pengaruh Puasa Ramadan pada Kesehatan Mata dan Pengidap Diabetes".

"Secara umum puasa tidak memberikan pengaruh signifikan pada organ mata manusia. Namun penderita diabetes tetap harus waspada terhadap potensi gangguan mata akibat komplikasinya.

"Apabila tidak terdeteksi sejak dini, retinopati diabetik bisa menyebabkan pendarahan dan robekan pada retina sehingga menimbulkan gangguan pada pandangan, seperti berbayang atau munculnya bercak hitam, bahkan sampai kebutaan.

" karenanya sangat penting bagi pengidap diabetes untuk tetap mampu menjaga kadar gula selama berpuasa, dan melakukan pemeriksaan retina secara berkala, minimal setahun sekali tergantung derajat keparahan penyakit," pungkas Dr. Martin Hertanto, SpM, Medical Retina, Vitreo-Retina and Cataract Specialist, JEC Hospital and Clinics.

Baca Juga: Jangan Lagi Terkecoh! 2 Hal Ini yang Justru Pemicu Utama Diabetes Bukan Hanya Gula

Retinopati diabetik adalah salah satu penyebab kebutaan terbanyak dikalangan usia produktif.

Penyakit ini terjadi karena tingginya kadar gula dalam tubuh yang tidak terkontrol secara berkepanjangan.

Sehingga merusak pembuluh darah pada retina dan jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya.

Penyakit ini terbagi menjadi dua tipe.

1. Nonproliferative diabetic retinopathy (NPDR), tahap awal sedikit kebocoran pada pembuluh darah.

2. Proliferative diabetic retinopathy (PDR), tahap lebih lanjut, mulai tumbuh pembuluh darah baru di retina ( neovaskularasi) yang mudah pecah dan mengalami pendarahan.

Dari sisi lain JEC Eye Hospital and Clinics menghadirkan JEC Sentra Retina sebagai pusat perawatan spesialis retina pertama di Indonesia.

Pelayanan lengkap dan menyeluruh dengan peralatan medis, bedah dan diagnostik modern.

Dilengkapi dengan peralatan medis bedah yang lengkap, yaitu Complete Vitreoretinal Surgical Set berikut Transconjunctival Saturelles Vitrectomy, Micro-Endoscopy, Indirect Laser, Photo Dynamic Theraphy, Diode and Yag Laser, Argon dan beberapa jenis alat medis lainnya.

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah